Reporter: Sabrina Rhamadanty | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Holding Industri Pertambangan Indonesia, MIND ID melaporkan telah menjalin kerja sama dengan produsen baterai terbesar dunia asal Tiongkok, Contemporary Amperex Technology Co. Limited (CATL) untuk mengembangkan produk hilirisasi batu bara dalam bentuk grafit sintetis atau synthetic graphite.
Kerja sama ini dilakukan MIND ID melalui salah satu anggotanya, PT Bukit Asam Tbk (PTBA) yang telah memulai pengembangan prototipe grafit sintetis yang dapat menjadi komponen krusial dalam produksi baterai kendaraan listrik atau electric vehicles (EV) khususnya baterai lithium-ion.
"Dengan prototipe baterai hasil kolaborasi Bukit Asam dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) yang dinamakan BA-ARIN tipe 18650 ini, kami berupaya secara konsisten memperkuat posisi sebagai penopang utama hilirisasi sektor pertambangan nasional," ujar Direktur Portofolio dan Pengembangan Usaha MIND ID, Dilo Seno Widagdo dalam keterangan tertulis yang diterima Kontan, Kamis (06/02).
Baca Juga: MIND ID Lanjutkan Program Eksplorasi Minerba di Tahun 2025
Dilo menjelaskan, dengan memanfaatkan batu bara, Grup MIND ID melalui PTBA tengah mengembangkan prototipe grafit sintetis yang dapat menjadi komponen krusial dalam produksi baterai lithium-ion, terutama untuk anoda.
Selama ini, Indonesia mengimpor grafit untuk memenuhi kebutuhan industri baterai, dan diharapkan ke depannya dapat mengurangi ketergantungan pada impor grafit.
Lebih lanjut, Dilo menambahkan bahwa pengembangan grafit sintetis merupakan salah satu bentuk pelaksanaan tugas yang diberikan pemerintah kepada MIND ID, yakni mengembangkan ekosistem industri baterai kendaraan listrik (EV) di Indonesia.
"Dengan memproduksi grafit sintetis sendiri, kita tidak hanya mengurangi ketergantungan impor, tetapi juga memperkuat rantai pasok industri kendaraan listrik (EV) dalam negeri," tambahnya.
Baca Juga: Dinilai Memberatkan, MIND ID Minta Relaksasi Rencana Parkir DHE SDA 1 Minimal Tahun
Adapun, Group MIND ID saat ini tengah memastikan bahwa kualitas bahan baku anoda yang dikembangkan memenuhi standar mutu internasional.
Selain itu, saat ini PTBA juga tengah melakukan riset secara intensif untuk mencapai hasil yang optimal, sehingga produksi komersial grafit sintetis diharapkan dapat dimulai pada tahun 2028.
Baca Juga: Pacu Hilirisasi, MIND ID Alokasikan Rp 20,6 Triliun di Tahun 2025
Selanjutnya: Petinggi Perusahaan Borong Saham-Saham Ini, Saatnya Investor Beli?
Menarik Dibaca: 9 Nutrisi Penting untuk Tumbuh Kembang Anak, Ini Daftar Makanannya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News