Reporter: Filemon Agung | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Holding industri pertambangan, MIND ID menyatakan kesiapan untuk mengambil alih saham PT Vale Indonesia Tbk (INCO) yang bakal didivestasikan.
Direktur Utama MIND ID Hendi Prio Santoso mengungkapkan, pihaknya siap melaksanakan instruksi atau putusan pemerintah dalam Rapat Terbatas di mana negara mengambil porsi lebih besar dalam pengelolaan Vale.
"Vale harus dibesarkan porsi yang dikuasai negara melalui MIND ID sehingga diharapkan kita bisa menjadi pihak yang mengonsolidasikan Vale Indonesia seperti yang terjadi di Freeport," kata Hendi dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi VII, Senin (6/2).
Meski demikian, Hendi masih belum bisa mengonfirmasi lebih jauh soal besaran saham yang bakal diambil oleh MIND ID.
Ketika dikonfirmasi lebih lanjut, Hendi memastikan belum ada diskusi lebih jauh dengan Vale Indonesia soal divestasi ini.
Baca Juga: Vale Indonesia (INCO) Dikabarkan Mulai Membahas Divestasi dengan MIND ID
"Belum, belum (ada pertemuan)," kata Hendi.
Kontan mencatat, Vale Indonesia memastikan siap untuk melaksanakan divestasi 11% saham sebagai kelanjutan komitmen perpanjangan Kontrak Karya (KK) menjadi Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK).
Izin kontrak karya Vale Indonesia bakal berakhir pada 27 Desember 2025 mendatang. Sebagai bagian dari perpanjangan izin menjadi IUPK, Vale Indonesia diwajibkan untuk mendivestasikan 51% sahamnya.
Tercatat, Holding Industri Pertambangan Indonesia alias MIND ID sebelumnya telah mengakuisisi 20% saham Vale Indonesia. Nilai transaksi dari akuisisi yang dilakukan pada Juni 2020 ini mencapai US$ 290 juta.
Dukungan keterlibatan MIND ID juga sebelumnya diutarakan oleh Menteri BUMN Erick Thohir. Kementerian BUMN sudah pernah mengikuti Rapat Terbatas (Ratas) yang dipimpin langsung oleh Presiden Joko Widodo dan beberapa kementerian terkait seperti Menko Maritim dan Investasi, Menteri ESDM, Menteri Keuangan, hingga Menko Perekonomian.
Dari ratas tersebut disepakati bahwa BUMN akan berperan dalam proses divestasi Vale Indonesia.
Hal ini dianggap sebagai win-win solution, sebagaimana peran BUMN melalui Mind ID yang juga terlibat dalam divestasi saham PT Freeport Indonesia (PTFI) pada 2018 lalu.
Kala itu, divestasi memungkinkan PTFI ikut menjadi bagian dari ekosistem pertambangan nasional dengan membangun smelter tembaga. Bahkan, BUMN juga pernah berperan dalam pengembangan teknologi 5G di pertambangan Grasberg milik PTFI.
"Vale Indonesia pun prospeknya menarik. Untuk membangun ekosistem itu, BUMN tidak bisa bergerak sendiri. BUMN bisa bermitra dengan pihak luar negeri ataupun swasta," ujar Erick.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News