Reporter: Vatrischa Putri Nur | Editor: Putri Werdiningsih
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. PT Segar Kumala Indonesia Tbk (BUAH), mengaku terdampak akibat pelemahan rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Sebab, kebutuhan distribusi buah dari luar negeri seperti kargo atau ocean freight, pembayarannya masih menggunakan dolar AS.
Guna meminimalisir beban yang dirasakan perusahaan, PT Segar Kumala Indonesia Tbk mulai menggunakan yuan China (RMB) alih-alih dolar AS untuk pembelian buah-buahan. Apa lagi, 66% produk BUAH diimpor dari China.
“Kategorinya adalah 66% yang kami gunakan itu beli produk Cina. Memang karena produknya lebih lengkap dan juga lebih terjangkau. Di situ kami juga sudah mulai mengalihkan pembayaran ke dalam bentuk RMB untuk transfer uangnya,” ungkap Renny di Paparan Publik Tahunan BUAH, Jumat (2/5).
Baca Juga: Segar Kumala (BUAH) Anggarkan Capex 12 Miliar Pada 2025, Fokus Bangun Gudang Baru
PT Segar Kumala Indonesia Tbk mengimpor 66% dari total 119 ribu ton produknya dari China per 2024 lalu, diikuti 7,4% dari Thailand, dan 5,7% dari Australia.
Sementara itu, secara kinerja keuangan, BUAH mencatatkan penurunan laba bersih pada kuartal I 2025 hingga 76,03%. Labanya turun dari Rp 15,46 miliar pada kuartal I 2024 menjadi Rp 3,70 miliar. Meski labanya turun, BUAH tetap optimis menghadapi kuartal-kuartal berikutnya.
“Karena kami sudah menjanjikan harga jual kepada semua pelanggan dan konsumen, maka kami tidak menaikkan harga jualnya sehingga efeknya adalah laba bersih yang di kuartal pertama memang menurun. Namun kami yakin di kuartal kedua, ketiga, dan keempat kami bisa membalas itu semua,” tandasnya.
Baca Juga: PT Segar Kumala Indonesia (BUAH) Sepakati Pembagian Dividen Rp 21 Miliar
Di sisi lain, beban pokok penjualan BUAH juga naik signifikan dari Rp 411,24 miliar pada kuartal I-2024 menjadi Rp 694,70 miliar di kuartal I-2025
BUAH menargetkan laba bersih mencapai Rp55 miliar pada akhir 2025. Bahkan, manajemen juga berencana menambah impor produk hingga 20% di tahun ini untuk memenuhi permintaan pasar.
“Tahun 2025 kami memproyeksikan kenaikan pembelian produk buah-buahan kami sebesar 20% karena kira memproyeksikan 148 ribu ton untuk diimpor tahun 2025,” tandasnya.
Selanjutnya: Aplikasi World Buka Suara Terkait Izin Operasional di Indonesia
Menarik Dibaca: Aplikasi World Buka Suara Terkait Izin Operasional di Indonesia
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News