kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.912   12,00   0,08%
  • IDX 7.199   58,54   0,82%
  • KOMPAS100 1.106   11,37   1,04%
  • LQ45 878   11,64   1,34%
  • ISSI 221   1,06   0,48%
  • IDX30 449   6,23   1,41%
  • IDXHIDIV20 540   5,82   1,09%
  • IDX80 127   1,42   1,13%
  • IDXV30 134   0,44   0,33%
  • IDXQ30 149   1,71   1,16%

Minimnya Pasokan Bahan Pakan Dikeluhkan Peternak


Jumat, 26 Januari 2024 / 07:00 WIB
Minimnya Pasokan Bahan Pakan Dikeluhkan Peternak
ILUSTRASI. Kelangkaan bahan pakan ternak berimbas pada harga pakan yang melambung tinggi. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/foc.


Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kelangkaan bahan pakan ternak berimbas pada harga pakan yang melambung tinggi. Harga pakan unggas melambung diakibatkan minimnya ketersediaan jagung.

Efek jangka panjang kelangkaan bahan pakan ternak ini bisa memicu kenaikan harga jual ayam. Peternak pun mengeluhkan harga pakan ternak tak sebanding dengan harga jual ayam hidup.

Manager Humas dan Kelembagaan Perum Bulog Tomi Wijaya mengatakan, stok bahan pakan yang dianggap kurang saat ini memang disebabkan oleh alam (by nature) lantaran belum waktunya panen. 

Menurut dia, penambahan stok jagung pakan melalui penugasan impor kepada Bulog masih dalam proses dan penjualan jagung ke peternak juga tetap jalan.

"Saat ini stok jagung pakan ada kurang lebih 91 ribu ton, sementara penambahan stok jagung melalui penugasan impor tahun ini sebesar 250 ribu ton," kata Tomi saat dihubungi KONTAN, Kamis (25/1).

Baca Juga: Harga Pakan Melambung, Gopan Khawatir Stok Daging Ayam Terganggu

"Intinya setiap ada stok langsung kami gelontorkan sesuai permintaan," ujarnya saat ditanya mengenai stok ideal pakan.

Sementara itu, Gabungan Organisasi Peternak Ayam Nasional (GOPAN) menyatakan kenaikan harga pakan akan memiliki dampak luas atas ketersediaan daging ayam.

Untuk diketahui, harga pakan saat ini berada di angka Rp 9.200 per kg, padahal sebelumnya berada di kisaran Rp 8.800. Hingga saat ini harga ayam (jenis broiler kandang) di bawah Rp 20 rb per kg, bahkan untuk beberapa daerah masih berada di kisaran Rp 18-ribuan.

Sekjen GOPAN Sugeng Wahyudi mengatakan, peternak tanpa terkecuali akan menanggung efek harga pakan ayam naik, yang pada akhirnya biaya pokok produksi daging ayam per kg juga naik.

"Efek dari kelangkaan jagung berimbas pada harga pakan ayam yang naik sehingga biaya produksi naik. Sayangnya, tidak diikuti oleh kenaikan harga daging ayam. Efeknya kemudian peternak merugi dan tidak akan bisa melanjutkan budidaya ayamnya alias tutup," ungkapnya kepada KONTAN, Kamis (25/1).

Sugeng mempertanyakan keterlambatan suplai bahan pakan ayam untuk keperluan peternak dalam negeri disebabkan karena apa, sementara ketersediaan jagung sampai saat ini rendah.

Ia menambahkan, kelangkaan jagung sebagai material pakan akan memperparah cost peternak pada umumnya demikian juga peternak ayam broiler.

“Ini, setelah secara beruntun 5 tahun terakhir peternak dalam kondisi merugi. Apalagi dari sisi peternak mandiri ya, karena harga sapronak (sarana produksi ternak) jagung yang tinggi ini tidak diimbangi dengan harga ayam,” katanya.

Kenaikan harga pakan jika berlarut terlalu lama ungkap Sugeng akan berhubungan dengan kesediaan stok daging ayam di pasaran.

Baca Juga: Harga Pakan Naik, Peternak Wanti-wanti Kelangkaan Stok Telur dan Daging Ayam

“Daging ayam atau ayam hidup sebagian besar disuplai oleh perusahaan besar. jika pakan mereka bermasalah akan diikuti oleh sediaan daging ayam yang kurang efek akibat dari kelangkaan pakan ayam,” ungkap dia.

Mengenai fenomena ini, GOPAN ungkapnya berharap pemerintah segera mengajak asosiasi-asosiasi peternakan, serta produsen pakan agar membicarakan masalah ini bersama.

“Sudah seharusnya pemerintah tanggap dan melayani produsen pakan sekaligus berupaya memperbaiki harga ayam hidup di kandang bersama-sama dengan pelaku budidaya ayam broiler atau ayam peternak lain,” ungkapnya.

"Harus bersama-bersama dengan pemerintah untuk segera cari jalan keluarnya, duduk bersama antara produsen pakan dan pemerintah," pungkas Sugeng.

Sementara itu, diketahui produksi jagung nasional yang menjadi sumber pakan ternak mengalami penurunan lantaran efek El Nino. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×