Reporter: Sabrina Rhamadanty | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Gabungan Organisasi Peternak Ayam Nasional (Gopan) mengatakan kenaikan harga pakan akan memiliki dampak domino atas ketersediaan daging ayam.
Sugeng Wahyudi Sekjen Gopan mengatakan harga pakan saat ini berada di angka Rp 9.200 per kg, padahal sebelumnya berada di kisaran Rp 8.800.
Di sisi lain Sudeng menambahkan, sampai saat ini harga ayam (jenis broiler kandang) di bawah Rp 20.000 per kilogram (kg) bahkan untuk beberapa daerah menurutnya masih berada di kisaran Rp 18.000-an.
Baca Juga: Pemerintah Percepat Impor Beras 600.000 Ton untuk Persiapan Ramadan
Meski kenaikan harga pakan sudah jelas, Sugeng mengatakan bahwa hingga saat ini belum ada kemungkinan peternak untuk menaikkan harga ayam.
“Pasti berdampak (pengeluaran) karena terjadi kenaikan per kg harga pakan. Tapi harga ayam per hari ini masih di bawah biaya pokok produksi peternak. Dan cenderung turun jika dibandingkan dua pekan yang lalu, artinya peternak merugi masih merugi,” ungkap Sugeng saat dihubungi Kontan, Kamis (25/01).
Ia menambahkan, kelangkaan jagung sebagai material pakan akan memperparah cost peternak pada umumnya demikian juga peternak ayam broiler.
“Ini, setelah secara beruntun 5 tahun terakhir peternak dalam kondisi merugi. Apalagi dari sisi peternak mandiri ya, karena harga sapronak (sarana produksi ternak) jagung yang tinggi ini tidak diimbangi dengan harga ayam,” katanya.
Baca Juga: Produksi Jagung Diprediksi Masih Mengalami Penurunan di Awal 2024
Kenaikan harga pakan jika berlarut terlalu lama ungkap Sugeng akan berhubungan dengan kesediaan stok daging ayam di pasaran.
“Daging ayam atau ayam hidup sebagian besar disuplai oleh perusahaan besar. jika pakan mereka bermasalah akan diikuti oleh sediaan daging ayam yang kurang efek akibat dari kelangkaan pakan ayam,” ungkap dia.
Mengenai fenomena ini, Gopan ungkapnya berharap pemerintah segera mengajak asosiasi-asosiasi peternakan, serta produsen pakan agar membicarakan masalah ini bersama.
Baca Juga: Kemendag Percepat Impor Beras 600.000 Ton, Ini Alasannya
“Sudah seharusnya pemerintah tanggap dan melayani produsen pakan sekaligus berupaya memperbaiki harga ayam hidup di kandang bersama-sama dengan pelaku budidaya ayam broiler atau ayam peternak lain,” tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News