kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45906,29   2,96   0.33%
  • EMAS1.310.000 -0,23%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Miota kembangkan smart metering, pelanggan bisa pantau penggunaan listrik, gas & air


Senin, 29 November 2021 / 17:14 WIB
Miota kembangkan smart metering, pelanggan bisa pantau penggunaan listrik, gas & air


Reporter: Ahmad Febrian | Editor: Ahmad Febrian

KONTAN.CO.ID -`JAKARTA.  Anda mungkin termasuk yang  bertanya-tanya  seberapa akurat perhitungan meter berbagai layanan umum. Seperti  listrik, air minum, gas dan lain-lain.

Di era digital, seharusnya semua menjadi transsparansi. Pelanggan juga bisa mengetahi perhitungan meter tersebut.  Dengan teknologi smart metering terintegrasi, baik di sisi perangkat, jaringan komunikasi dua arah, platform serta aplikasi yang bisa digunakan baik oleh pengguna maupun penyedia layanan. 

“Sehingga memberikan kemudahan bagi semua pihak melakukan kontrol secara mandiri, cepat serta efisien," kata Ketua Umum Asosiasi Internet of Things Indonesia (Asioti), Teguh Prasetya, dalam keterangan tertulis, Senin (29/11). 

Keuntungan utama penerapan smart metering adalah peningkatan efisiensi operasional, peningkatan produktivitas serta peningkatan pendapatan bagi provider. "Sedangkan bagi pengguna adalah peningkatan kemudahan monitoring, transparansi penggunaan serta kontrol secara mandiri untuk pemakaiannya, " jelasnya.

Dengan smart metering, konsumen bisa mengendalikan dan memonitor penggunaan layanan umum  secara real time lewat aplikasi yang terpasang di ponsel. Sehingga potensi komplain karena ketidaktransparanan antara penyedia dan pengguna layanan dapat dikurangi, bahkan dihilangkan.

Perusahaan Listrik Negara (PLN) sudah mulai melakukan ujicoba penggunaan smart metering ini.  Untuk sistem prabayar, sistem pembayaran terkoneksi melalui aplikasi mobile yang dikelola PT Miota Internasional Teknologi.

Direktur Marketing Miota, Hilman Budiyadi mengatakan, sistem pencatatan perhitungan tagihan pelanggan saat ini masih manual dan konvensional. Selain itu belum bertransformasi pada sistem yang transparan, terintegrasi dan otomatis yang berbasis data elektronik. "Sehingga kemungkinan dispute sangat tinggi," jelasnya.

Menurut Hilman permasalahan transparansi perhitungan hanya bisa dijalankan jika kedua pihak memiliki kualitas data yang sama. Baik dari segi jumlah data maupun akurasinya.

Saat ini teknologi sudah mampu menyelesaikan permasalahan tersebut yaitu melalui internet of things (IoT). IoT mampu memberikan data dalam jumlah yang besar serta lebih presisi secara kontinu. Data tersebut dengan mudah bisa diakses oleh kedua pihak. 

Salah satu contoh penerapan IoT adalah penggunaan advanced metering infrastructure (AMI) pada perusahaan infrastruktur baik listrik, air maupun gas. 

AMI adalah penggunaan alat ukur yang bersifat dua arah. Alat ukur tersebut bisa mengirimkan data secara terus menerus serta bisa dikendalikan dari jarak jauh.

Saat ini Miota telah mengembangkan, menguji coba dan mengimplementasikan IoT untuk sistem AMI.  Miota telah menggandeng PT. Muba Elektrik Power (MEP), penyedia jasa 4G, Telkom, dan Bank Rakyat Indonesia (BRI) sebagai penyedia jaringan pembayaran.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×