kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Mitra Pertamina di Blok Rokan belum temui titik cerah


Rabu, 30 September 2020 / 14:31 WIB
Mitra Pertamina di Blok Rokan belum temui titik cerah


Reporter: Filemon Agung | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kepastian mitra Pertamina di Blok Rokan hingga saat ini belum menemui titik cerah kendati sejumlah pihak dikabarkan telah menyatakan minat.

Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Dwi Soetjipto mengatakan, pihaknya belum menerima informasi apapun mengenai calon mitra Pertamina di Blok Rokan.

"Mengenai kemitraan pihak lain kami belum mendapatkan laporan apapun dari Pertamina," kata Dwi dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi VII DPR RI, Rabu (30/9).

Asal tahu saja, keharusan Pertamina menggandeng mitra memang jadi permintaan pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

Baca Juga: Pertamina masih terus mengupayakan proses transisi Blok Rokan

Sebelumnya, Direktur Pertamina Hulu Rokan (PHR) R. P. Yudantoro mengungkapkan, proses memang belum dimulai namun sudah ada yang tertarik bermitra dengan Pertamina.

"Yang sudah, beberapa perusahaan mengirimkan surat ketertarikannya melalui Pertamina (Persero)," ujar Yudantoro kepada Kontan.co.id, Minggu (27/9).

Kendati demikian, Yudantoro belum mau merinci pihak mana saja yang telah mengajukan minat untuk bermitra di Blok Rokan.

Disisi lain, pengamat energi dari Reforminer Institute Komaidi Notonegoro mengungkapkan, operator eksisting yakni Chevron bisa saja menjadi opsi sebagai mitra PHR. "Jika bisa menggandeng Chevron tentu akan jauh lebih baik. Karena jelas-jelas sudah sangat paham dan berpengalaman," kata Komaidi kepada Kontan.co.id, Senin (28/9).

Komaidi menambahkan, secara umum aspek finansial dan teknologi bakal jadi pertimbangan penting dalam kategori kebutuhan mitra Pertamina. Menurutnya, finansial operasional Blok Rokan bakal membutuhkan biaya yang besar sehingga PHR membutuhkan mitra dalam pengelolaannya.

"Mitra apalagi yang sudah pengalaman akan bagus juga untuk pengembangan teknologi yang tentu diperlukan untuk mempertahankan apalagi meningkatkan produksi Blok Rokan," ujar Komaidi.

Ia menambahkan, kepastian mitra jika bisa diperoleh lebih awal akan semakin baik demi kelanjutan operasi pasca alih kelola nanti.

Selanjutnya: Head of agreement diteken, Chevron mengebor lagi di Blok Rokan pada November

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×