Reporter: Febrina Ratna Iskana | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. PT Pertamina (persero) sudah mendapatkan respons dari enam calon mitra strategis untuk membangun kilang Tuban.
Direktur Pengolahan Pertamina, Rachmad Hardadi bilang, keenam mitra tersebut adalah Rosneft (Rusia), Saudi Aramco (Arab Saudi), China National Offshore Oil Corporation/CNOOC (China), Kuwait Petroleum International/KPI (Kuwait), PT TGC (Thailand dan Thai Oil (Thailand).
Namun kemudian kedua mitra yang berasal dari Thailand membentuk konsorsium sehingga saat ini ada lima calon mitra strategis Pertamina di Blok Tuban.
Nah, Rachmad menyebut Pertamina akan segera memutuskan mitra yang akan digandeng untuk membangun kilang Tuban setelah para petinggi keenam perusahaan tersebut melakukan pembicaraan khusus dengan Direktur Utama Pertamina, Dwi Soetjipto yang rencananya akan dilakukan pada pekan ini.
"Harapannya di minggu ketiga hingga minggu keempat bulan Februari sudah bisa muncul strategic partner-nya," kata Rachmad pada Kamis (11/2) di sela acara peluncuran Universitas Pertamina di Jakarta Selatan.
Dalam memilih mitra untuk pembangunan kilang Tuban, Rachmad mengatakan perseroan sangat mempertimbangkan keseriusan para partner untuk berinvestasi di proyek kilang Tuban.
Maklum dalam rencana pembangunan kilang Tuban, Pertamina tidak hanya akan membangun kilang tetapi juga kawasan terintegrasi Petrokimia. Sehingga para mitra perlu melakukan perhitungan investasi dan internal rate of return (IRR) atau pengembalian investasi yang bisa didapatkan oleh kedua belah pihak dalam membangun kilang Tuban.
"IRR ini yang sedang dibicarakan. Ini kenapa CEO Pertama ada komunikasi dengan mereka. Kalau membangun kilang saja IRR kurang bagus," ujar Rachmad.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News