Reporter: Filemon Agung | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kabar hengkangnya Mitsui Corp Jepang dengan melepas 45,5% saham di Paiton Energy turut menuai tanggapan oleh pihak PT Toba Bara Sejahtera Tbk (TOBA).
Direktur TOBA Pandu Patria Sjahrir bilang dirinya juga mendapatkan kabar tersebut. "Iya, soal Mitsui saya dengar juga begitu," ujar Pandu kepada Kontan.co.id, Selasa (30/6).
Kendati demikian Pandu enggan merinci lebih jauh soal kabar yang beredar tersebut.
Ia juga belum mau buka-bukaan soal kelanjutan operasi PLTU Paiton pasca Mitsui Corp Jepang yang merupakan pemegang saham terbesar dengan 45,5%, Nebras Power Qatar memiliki 35,5%, kemudian Jera, yakni Joint Venture antara Tokyo Electric Power Group dan Chubu Electric Power Group yang memiliki 14%.
Baca Juga: Mitsui hengkang, APLSI: Investor hindari bangun PLTU di Jawa karena oversupply
PLTU Paiton sendiri terletak di Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur dengan kapasitas 2.045 Megawatt (MW) dan dioperasikan oleh PT Paiton Energy.
Masih menurut Pandu, ia pun belum bisa memastikan apakah TOBA yang kini memegang 5% saham bakal menambah kepemilikan saham yang dilepas oleh investor lainnya. "Soal itu belum bisa saya pastikan," jawab Pandu singkat.
Sebelumnya, Ketua Umum Asosiasi Produsen Listrik Swasta Indonesia (APLSI), Arthur Simatupang mengatakan bahwa dirinya belum menerima informasi rencana penjualan itu. "Informasi yang saya terima belum confirm," kata Arthur Arthur yang juga Direktur Toba Bara ke Kontan.co.id, Selasa (30/6).
Dia mengatakan, meski Toba Bara memiliki 5% saham di Paiton, pihaknya belum ada rencana untuk membeli saham Mitsui. "Apabila ada rencana akan ada pemberitahuan resmi," imbuh dia.
Sebenarnya, kabar penjualan Mitsui sudah sampai pada Mei 2020 lalu. Mengutip Bloomberg, Mitsui bekerja dengan seorang penasihat untuk membahas potensi divestasi 45,5% PLTU Paiton.
Baca Juga: Mitsui Jepang hengkang dengan jual 45,5% saham Paiton, bisnis PLTU tak menarik?