Reporter: Febrina Ratna Iskana | Editor: Anastasia Lilin Yuliantina
JAKARTA. PT Modernland Realty Ltd Tbk belum mau beranjak dari dua lokasi pilihan tahun ini yakni Cikande (Serang, Banten) dan Jakarta Timur. Pengembang itu akan melanjutkan eskpansi di dua lokasi itu tahun depan.
Modernland berencana menambah tabungan lahan alias landbank. Perusahaan itu itu menyiapkan dana belanja modal atau capital expenditure (capex) Rp 1,3 triliun. "Sumber dana dari kas internal," ujar Sekretaris Perusahaan Modernland Realty Cuncun Widjaja kepada KONTAN, Senin (29/12).
Rencana pengembangan di dua lokasi itu juga tak berubah dari tahun ini. Pertama, di Cikande, Modernland berencana membangun kawasan industri.
Di Cikande, saat ini perusahaan itu masih memiliki landbank seluas 300 hektare (ha). Perhitungan Modernland, tanah tersebut akan habis dikembangkan dalam tiga tahun ke depan.
Sisa landbank di Cikande itu tak termasuk 160 ha lahan yang terjual di 2014. Modernland melego tanah tersebut dengan harga jual rata-rata Rp 1,2 juta - Rp 1,3 juta per meter persegi (m²).
Kedua, di Jakarta Timur, perusahaan berkode MDLN di Bursa Efek Indonesia itu itu akan mengembangkan township Garden City. Tahun depan, Modernland juga berencana meluncurkan empat sampai lima kluster baru. Sumber pendanaan pembangunan kluster itu dari pre marketing sales.
Di Jakarta Timur, Modernland masih memiliki landbank seluas 270 ha. Taksiran perusahaan itu, landbank ini bakal habis dikembangkan dalam kurun waktu 12 tahun hingga 15 tahun mendatang.
Berbekal aneka rencana ekspansi itu, Modernland berharap bisa meraup marketing sales sebesar Rp 5,4 triliun tahun depan. Target marketing sales itu lebih besar 42,11% dari proyeksi capaian marketing sales hingga pungkasan 2014.
Sepanjang tahun ini, Modernland optimistis bisa mencatatkan marketing sales Rp 3,8 triliun. Hingga Oktober 2014, manajemen perusahaan itu mengklaim telah mengumpulkan marketing sales sebesar Rp 3,4 triliun, atau 89,47% dari total target.
Modernland meyakini bisa memenuhi kekurangan target marketing sales tersebut. Perusahaan itu mengandalkan kontribusi dari penjualan residensial dan lahan industri. Semisal stok kluster perumahan Palm Spring di Jakarta Garden City sebanyak 20 unit yang belum laku. Harga jualnya Rp 3 miliar per unit.
Menilik komposisi kontribusi marketing sales, mayoritas atau 60% berasal dari penjualan residensial. Sisanya, 40% dari penjualan lahan. "Tahun depan pun masih sama seperti tahun ini, penjualan residensial masih mendominasi," kata Cuncun.
Sebagai informasi, catatan kas dan setara kas Modernland per September 2014, hanya sekitar sepertiga dari kebutuhan capex 2015 yang sebesar Rp 1,3 triliun. Tercatat, kas dan setara kas sebesar Rp 437,02 miliar.
Selama sembilan bulan tahun ini, Modernland mencetak pendapatan Rp 2,24 triliun. Nilai itu naik 60% dari periode yang sama tahun lalu. Namun, laba periode berjalan turun 25,47% menjadi Rp 537,81 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News