Reporter: Indira Prana Ning Dyah |
JAKARTA. Popularitas sepeda motor skuter matik (skutik) mulai mengancam dominasi sepeda motor bebek. Selama Januari-September 2010 dibandingkan dengan masa yang sama tahun lalu, penjualan skutik melejit sampai 57% menjadi sekitar 2,43 juta unit. Pada periode yang sama tahun lalu, jumlah penjualan skutik sekitar 1,54 juta unit.
Contoh paling jelas terlihat pada Honda. Kontribusi sepeda motor skutik terhadap total penjualan Honda terus naik semenjak 2007. Tahun ini, skutik menyumbang 44% dari total penjualan mereka. Total penjualan Honda Januari-September 2010 adalah 2,5 juta unit. Porsi itu naik dibanding 2009 sebesar 37,7%. "Bukan tidak mungkin skutik akan menjadi penyumbang 50% penjualan kami tahun depan," kata Johannes Loman, Executive Vice President Director PT Astra Honda Motor, agen tunggal pemegang merek Honda, kemarin.
Penjualan skutik Honda meningkat berkat peningkatan produksi yang sudah mereka lakukan semenjak dua tahun yang lalu. Di samping itu, Honda juga mengeluarkan beberapa model baru seperti New Beat, Scoopy, New Vario Techno,dan PCX. Berkat produk baru inilah, penjualan skutik Honda tumbuh dengan sangat pesat.
Johannes menambahkan, permintaan Scoopy saat ini sekitar 20.000 unit per bulan. Tak mengherankan jika saat ini Honda kekurangan pasokan sehingga peminat Scoopy harus menunggu (inden). Waktu inden Scoopy bisa mencapai tiga bulan, terutama untuk sepeda motor yang berwarna putih, karena banyak peminatnya.
Gunadi Sindhuwinata, Ketua Asosiasi Industri Sepeda motor Indonesia (AISI), membenarkan bahwa pasar skutik bertumbuh dengan sangat pesat. "Semenjak pertama kali diperkenalkan pasar skutik sudah tumbuh 35%," katanya.
Tapi, Gunadi tidak dapat memperkirakan sampai kapan tren skutik ini berlangsung. Sebab, sepeda motor bebek maupun skutik sama-sama memiliki keunggulan dan kekurangan masing-masing. Di antara anggota AISI, perusahaan yang memproduksi skutik adalah Honda, Yamaha, dan Suzuki. Data yang KONTAN peroleh mencatat, Yamaha menguasai 49,9% pasar skutik, Honda menguasai 44,8%, sedangkan Suzuki menguasai 5,3%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
