Reporter: Muhammad Yazid | Editor: Dikky Setiawan
JAKARTA. PT Freeport Indonesia dan PT Indosmelt menggelar penandatangan perjanjian jual beli konsentrat atawa condition sales purchase agreement (CSPA). Rencananya, Freeport akan menyuplai bahan baku konsentrat kepada Indosmelt mulai 2017 mendatang.
Rozik B Soetjipto, Presiden Direktur Freeport Indonesia mengatakan, dengan adanya perjanjian ini pihaknya meminta Indosmelt dapat merampungkan pembangunan pabrik pemurnian (smelter) pada tiga tahun mendatang.
"Kami harapkan tahapan pembangunannya berjalan lancar sesuai dengan kebijakan pemerintah yang melarang ekspor konsentrat pada 2017 depan," kata dia dalam acara penandatangan CSPA di Hotel Dharmawangsa Jakarta, Senin (27/1).
Selama ini, dari jumlah produksi konsentrat Freeport sebanyak 2 juta hingga 2,5 juta ton per tahun, sekitar 30% dimurnikan oleh PT Smelting di Gresik, Jawa Timur. Dengan begitu, masih ada sekitar 70% sisanya yang di ekspor ke smelter yang ada di Jepang dan Spanyol.
Sayangnya, Rozik belum mau menyebut seberapa besar konsentrat yang akan dipasok ke Indosmelt mulai 2017 depan. Menurut dia, terdapat tiga perusahaan lain yang juga dalam tahapan pembicaraan pasokan konsentrat.
"Masih ada PT Indovasi Mineral dan PT Nusantara Smelting yang pembicaraannya terus berkembang, selain itu kami juga akan bekerja sama dengan PT Aneka Tambang Tbk yang masih dalam tahapan studi pembangunan smelter," ujar dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News