kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.239.000   4.000   0,18%
  • USD/IDR 16.580   -32,00   -0,19%
  • IDX 8.118   47,22   0,59%
  • KOMPAS100 1.119   4,03   0,36%
  • LQ45 785   1,90   0,24%
  • ISSI 286   2,08   0,73%
  • IDX30 412   0,93   0,23%
  • IDXHIDIV20 467   0,39   0,08%
  • IDX80 123   0,45   0,36%
  • IDXV30 133   0,76   0,57%
  • IDXQ30 130   0,07   0,05%

Mulai Dibangun Akhir 2026, Tol Bogor-Serpong senilai Rp 12,35 Triliun Tak Pakai APBN


Minggu, 05 Oktober 2025 / 14:09 WIB
Mulai Dibangun Akhir 2026, Tol Bogor-Serpong senilai Rp 12,35 Triliun Tak Pakai APBN
ILUSTRASI. Menteri Pekerjaan Umum, Dody Hanggodo mengatakan pembangunan proyek tol Bogor–Serpong via Parung sepenuhnya bakal menggunakan dana dari badan usaha yang terlibat dalam proyek tersebut.


Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Putri Werdiningsih

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Menteri Pekerjaan Umum (PU), Dody Hanggodo mengatakan pembangunan proyek tol Bogor–Serpong via Parung sepenuhnya bakal menggunakan dana dari badan usaha yang terlibat dalam proyek tersebut.

“Yang patut kita syukuri, seluruh biaya pembangunannya ditanggung oleh badan usaha, tanpa membebani APBN. Hal ini menandakan bahwa keyakinan investor terhadap arah kebijakan pemerintah semakin menguat,” ujarnya melalui keterangan resmi, Jumat (3/10/2025).

Dody Hanggodo mengungkapkan bahwa pembangunan jalan tol selalu memiliki arti strategis, tidak hanya bagi infrastruktur fisik, tetapi juga bagi penguatan fondasi ekonomi nasional. Ia berahrap ruas tol Bogor - Serpong via Parung akan semakin memperkuat arus masuk Foreign Direct Investment (FDI).

“Kehadiran FDI bukan hanya menambah modal, melainkan juga membawa teknologi baru, tata kelola modern, dan meneguhkan kepercayaan global terhadap masa depan Indonesia,” ungkapnya.

Baca Juga: Proyek Tol Serpong-Bogor via Parung Mulai Dibangun Tahun 2026, Ditarget Rampung 2028

Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), Wilan Oktavian menjelaskan, proyek pembangunan jalan tol Serpong-Bogor tersebut bakal mulai digarap menjelang akhir tahun 2026. Sebab, pembebasan lahan masih dalam proses.

“Pembangunan tol ini dijadwalkan di mulai dengan pengadaan tanah dan diharapkan konstruksinya dapat di mulai pada bulan Oktober 2026,” ujarnya saat penandatanganan perjanjian di Kementerian Pekerjaan Umum (PU), Jakarta, Jumat (3/10/2025).

Bila tidak ada aral melintang, lanjut Wilan, proses pembangunan jalan tol tersebut ditargetkan bakal selesai di Agustus tahun 2028. Adapun untuk pengadaan lahan, akan mulai dilakukan pada awal tahun 2026.

“Pembangunan jalan tol ini diharapkan dapat mendukung konektivitas di Jabodetabek, mendorong pengembangan kawasan di sepanjang koridor, menciptakan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi baru, serta memberikan dampak multiplier efek yang positif bagi perekonomian regional terutama di Jabodetabek dan sekitarnya,” tandasnya.

Untuk diketahui, Jalan Tol Bogor–Serpong via Parung merupakan bagian integral dari jaringan Jalan Tol Jakarta Outer Ring Road (JORR) III. Tol ini akan terhubung dengan sejumlah ruas strategis, antara lain Jalan Tol Serpong–Balaraja (Sebaraja), Bogor Outer Ring Road (BORR), Depok–Antasari (Desari) serta Sentul Selatan–Karawang Barat.

Baca Juga: Penyerapan Anggaran Rendah, Menteri PU Akui Sibuk Politik Anggaran

Tol Bogor–Serpong via Parung dirancang dengan panjang total 32,03 kilometer (km), terdiri dari 27,83 kilometer di Provinsi Jawa Barat dan 4,2 km di Provinsi Banten. Dan nantinya memakan waktu kurang dari 45 menit.

Proyek ini memiliki nilai investasi sebesar Rp 12,35 triliun dengan masa konsesi selama 40 tahun. Berdasarkan kajian, tingkat pengembalian investasi (Financial Internal Rate of Return/FIRR) diperkirakan mencapai 12,16%.

Adapun, pengusahaan jalan tol ini dilakukan oleh PT Bogor Serpong Infra Selaras (BSIS) dengan komposisi kepemilikan saham PT Persada Utama Infra sebesar 52%, PT Jasa Marga (Persero) Tbk sebesar 26%, PT Adhi Karya (Persero) Tbk sebesar 12%, dan PT Hutama Karya Infrastruktur sebesar 10%.

Selanjutnya: Daftar Pemain Termuda dalam Skuad Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia

Menarik Dibaca: Berapa Modal Buka Salon Kecantikan? Estimasi Rp 67,6 Juta

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×