kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.191.000   16.000   0,74%
  • USD/IDR 16.742   -34,00   -0,20%
  • IDX 8.099   58,67   0,73%
  • KOMPAS100 1.123   8,34   0,75%
  • LQ45 803   6,91   0,87%
  • ISSI 282   2,37   0,85%
  • IDX30 422   3,62   0,87%
  • IDXHIDIV20 480   0,21   0,04%
  • IDX80 123   1,39   1,14%
  • IDXV30 134   0,51   0,38%
  • IDXQ30 133   0,20   0,15%

Mulai Mei 2015, harga mainan anak naik 10%


Selasa, 03 Februari 2015 / 17:34 WIB
Mulai Mei 2015, harga mainan anak naik 10%
ILUSTRASI. Roket Soyuz-2.1b dan pesawat luar angkasa pendaratan bulan Luna-25 meluncur dari landasan peluncuran di Kosmodrom Vostochny, Rusia pada 11 Agustus 2023.


Reporter: Francisca Bertha Vistika | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Jangan heran jika mulai 2015 nanti, harga mainan anak-anak mengalami kenaikan harga. Pasalnya, pada tanggal tersebut, kewajiban mainan anak-anak berlabel Standar Nasional Indonesia (SNI) mulai berlaku.

Danang Sasongko, Ketua Asosiasi Penggiat Mainan Edukatif dan Tradisional Indonesia (APMETI) menuturkan, akibat kewajiban berlabel SNI tersebut, harga jual produk mainan menjadi naik. Saat ini saja, sudah ada sejumlah produsen yang menaikkan harga jual produknya.

"Mereka yang sudah mengurus SNI dan sudah berhasil, biasanya akan menaikkan harga produknya sekitar 10%," kata Danang, Selasa (3/2).

Kenaikan harga tersebut menurut dia, disebabkan oleh adanya tambahan biaya yang dipikul oleh produsen. Seperti biaya pengurusan SNI yang sekitar Rp 6 juta hingga Rp 8 juta. Biaya ini akan rutin dikeluarkan produsen mainan setiap enam bulan sekali sesuai dengan pengujian SNI yang diberlakukan setiap setengah tahun sekali.

Selain itu, adanya SNI, juga ikut menaikkan biaya produksi. Sebab produsen mainan harus menggunakan bahan baku yang sesuai dengan aturan SNI. "Misalnya bahan baku seperti cat, ada kenaikan biaya sekitar 5% ketimbang cat yang sebelumnya mereka gunakan," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×