Reporter: Raymond Reynaldi |
JAKARTA. Prinsipal sepatu olahraga (sport) asal Amerika Serikat, New Balance Shoes, berniat akan merealisasikan investasi barunya di Indonesia. New Balance akan mendirikan pabrik sepatu dengan kapasitas sekitar 240.000 pasang per bulan. Nilai investasi pembangunan pabrik sepatu baru tersebut mencapai sebesar US$ 20 juta atau sekitar Rp 188 miliar pada kurs Rp 9.400 per US$.
Menurut Ketua Umum Asosiasi Persepatuan Indonesia (Aprisindo) Eddy Widjanarko, keputusan investasi New Balance itu didorong masih kompetitifnya biaya produksi dan tenaga kerja di Indonesia. Sehingga, produk pabrik New Balance di Indonesia masih bisa berkompetisi di pasar ekspor, mengingat biaya produksi sepatu di Indonesia relatif rendah.
“Biaya produksi bisa di bawah US$ 10 per pasang, kalau digabung dengan bahan baku, hanya mencapai sekitar US$ 20 – US$ 25 per pasang,” ungkap Eddy, Senin (25/1). Untuk merealisasikan ordernya, New Balance akan menggandeng tiga pabrik perakitan lokal Indonesia. "Lusa (Rabu, 27/1), CEO (Chief Executive Officer) mereka akan ke Indonesia,” tutur Eddy.
Meski berdiri di Indonesia, menurut Eddy, sebagian besar produksi New Balance akan menggunakan bahan baku dari Taiwan dan China. Toh, investasi tersebut tetap akan menyerap tenaga kerja dari Indonesia. Ia memperkirakan, jumlah tenaga kerja yang terserap 1.500 orang.
Selain di Indonesia, New Balance juga memiliki fasilitas serupa di Vietnam dan China. Berdasarkan pengamatan Eddy, New Balance masuk dalam jajaran 10 besar prinsipal sepatu sport AS.
Ketika dikonfirmasi, Direktur Industri Aneka Kementerian Perindustrian Budi Irmawan mengatakan, pihaknya telah mengetahui rencana pembangunan fasilitas baru milik New Balance di Indonesia tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News