kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Nippon Indosari Corpindo (ROTI) memproyeksikan belanja modal Rp 400 miliar di 2020


Selasa, 07 Juli 2020 / 15:29 WIB
Nippon Indosari Corpindo (ROTI) memproyeksikan belanja modal Rp 400 miliar di 2020
ILUSTRASI. RUPS?Nippon Indosari Corpindo (ROTI)


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Nippon Indosari Corpindo Tbk (ROTI) menegaskan komitmennya menjaga persediaan roti di tengah pandemi Corona. Adapun produsen Sari Roti ini memproyeksikan target belanja modal di tahun ini senilai Rp 400 miliar. 

Head Public Relations at PT Nippon Indosari Corpindo, Stephen Orlando menjelaskan saat ini Perseroan mengoperasikan 14 pabrik dengan sebaran 13 pabrik berlokasi strategis di Indonesia dan 1 pabrik di Filipina.

Baca Juga: Nippon Indosari Corpindo (ROTI) akan tebar dividen tunai Rp 149,5 miliar

"Untuk mengantisipasi potensi pertumbuhan bisnis roti di tanah air Perusahaan sedang membangun 2 pabrik baru dengan lokasi di Pekanbaru dan Banjarmasin yang diharapkan akan mulai beroperasi pada akhir tahun 2020," jelas Stephen kepada Kontan.co.id, Selasa (7/7). 

Stephen memaparkan belanja modal atau capital expenditure (capex) di kuartal 2020 tercatat sebesar Rp 115,3 miliar atau setara penyerapan 28,8% dari target tahun ini sebesar Rp 400 miliar. Di tengah pandemi Corona, Stephen menyatakan bahwa Nippon Indosari Corpindo terus berkomitmen menjaga ketersediaan roti saat pandemi Covid-19 karena permintaannya terpantau sangat tinggi.

Penandatanganan fasilitas kredit 

Meski di tengah pandemi Corona, pada 13 April 2020 ROTI menadatangani perjanjian fasilitas kredit dengan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dalam rangka mendukung modal kerja. Stephen menjelaskan perjanjian fasilitas kredit dengan ketersediaan total mencapai Rp 1 triliun tersebut meliputi fasilitas kredit Time Loan Revolving dan Installment Loan. 

"Hal ini akan sangat mendukung rencana kerja Perseroan khususnya mendukung permintaan pasar yang sangat tinggi saat ini dan juga mengantisipasi potensi pertumbuhan bisnis roti di tanah air," jelas Stephen. 

Baca Juga: Bisnis Sari Roti kebal dari corona, saham Nippon Indosari (ROTI) masih menarik

Sebagaimana telah disampaikan dalam Keterbukaan Informasi kepada Otoritas Jasa Keuangan dan Bursa Efek Indonesia, rincian dari fasilitas kredit ini yakni Time Loan Revolving dengan nilai plafon sebesar Rp 500 miliar dan suku bunga 8,5% p.a., ditujukan untuk mendukung modal kerja ROTI yang akan dapat dicairkan maupun dilunasi sesuai dengan kebutuhan sampai dengan 11 Desember 2020. 

Sementara Fasilitas Installment Loan juga memiliki nilai plafon sebesar Rp 500 miliar dan suku bunga 8,5% p.a. dapat digunakan sewaktu-waktu selama masih dalam batas availability period 1 tahun sebagai tambahan modal kerja Perseroan untuk menjaga kontinuitas supply bahan baku produksi.

Stephen bilang ROTI berkomitmen menjaga Neraca Keuangan (Balance Sheet) yang sehat dengan Ekuitas Rp 3,07 triliun sebagaimana tercatat dalam Laporan Keuangan Auditan per 31 Desember 2019. "Oleh karena itu dengan kedua fasilitas kredit ini diharapkan dapat semakin memperkuat struktur modal kerja Perseroan untuk terus tumbuh dikemudian hari," kata Stephen. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×