Reporter: Eldo Christoffel Rafael | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Produsen mobil Nissan mengumumkan penurunan laba hingga 99% pada kuartal II-2019 dibanding kuartal sebelumnya. Pendapatannya pun menurun hampir 13% dibanding tahun lalu.
Gara-gara laba menurun, Nissan terpaksa melakukan pemutusan hubungan kerja ( PHK) terhadap 12.500 pekerja di seluruh dunia. Angka ini dua kali lipat lebih besar dari yang dilaporkan perusahaan pada Mei lalu.
Sayangnya, pihak Nissan menolak mengungkapkan lebih lanjut lokasi lain yang bakal terpengaruh pemangkasan jabatan itu. Selain memangkas tenaga kerja, Nissan juga akan mengurangi jajaran produk setidaknya 10% pada akhir tahun fiskal 2020.
Baca Juga: Dijanjikan terbit pekan ini, perpres mobil listrik masih belum ada kejelasan
"Ini adalah deskripsi kasar, tetapi fasilitas luar negeri yang merugi akan menjadi target utama," kata CEO Nissan Hiroto Saikawa dikutip dari CNN.
Lalu bagaimana nasib karwayan Nissan di Indonesia?
Isao Sekiguchi, President Director PT Nissan Motor Indonesia (NMI) mengutip pernyataan yang disampaikan CEO Hiroto Saikawa, yakni sebagai bagian dari upaya untuk memperbaiki operasi dan efisiensi investasi, Nissan mengambil tindakan untuk menghentikan atau mengurangi kapasitas di lini produksi di 8 lokasi.
"Dari tahun fiskal 2020-2021 kami akan menghentikan atau mengurangi kapasitas, di lini atau pabrik di 6 lokasi. Total pengurangan jumlah karyawan akan menjadi sekitar 12.500 orang. Tidak ada detail spesifik yang dapat dibagikan saat ini," kata dia kepada Kontan.co.id, Jumat (2/8).
Baca Juga: Meski sektor otomotif global lesu, Toyota tetap optimis dengan pasar Indonesia