kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45926,73   11,38   1.24%
  • EMAS1.310.000 -1,13%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Nusa Raya menggenjot pendapatan perhotelan


Kamis, 05 Oktober 2017 / 09:55 WIB
Nusa Raya menggenjot pendapatan perhotelan


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Puluhan tahun malang-melintang di bisnis konstruksi, PT Nusa Raya Cipta Tbk mulai mempertimbangkan proyek yang mendatangkan recurring income. Oleh karena itu, anak perusahaan PT Surya Semesta Internusa Tbk itu mengembangkan hotel berbintang 3 di Jalan Darmokali, Surabaya, Jawa Timur.

Nusa Raya Cipta merencanakan pembangunan hotel berisi 130 kamar. "Investasinya belum selesai dihitung tapi ini pembangunannya sudah mulai," terang Firman Armensyah Lubis, Direktur PT Nusa Raya Cipta Tbk kepada KONTAN, Rabu (4/10).

Jika sudah beroperasi, hotel di Surabaya ini bakal menjadi sumber recurring income atau pendapatan berulang perdana bagi Nusa Raya Cipta. Belum ketahuan proyeksi pendapatannya. Namun yang terang, bisnis hotel tersebut akan berjalan di bawah Batiqa Hotel, yakni jaringan hotel milik Surya Semesta.

Selain membangun hotel, Nusa Raya Cipta akan membangun proyek jalan tol Subang-Patimban. Ini adalah proyek jalan bebas hambatan yang diprakarsainya bersama dengan PT Jasa Marga Tbk.

Inisiasi pembangunan tol Subang-Patimban mencakup panjang jalan 41 kilometer (km). Meski sudah memutuskan untuk berkongsi, Nusa Raya Cipta dan Jasa Marga belum menetapkan porsi pembagian saham dalam rencana kerjasama.

Saat ini, Nusa Raya Cipta sedang dalam tahap mengurus perizinan terkait prakarsa pembangunan jalan tol Subang-Patimban sesuai dengan ketentuan Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT). Perusahaan yang tercatat dengan kode saham NRCA di Bursa Efek Indonesia itu memperkirakan, evaluasi dokumen prakarsa BPJT bisa keluar tahun ini.

Masih menurut proyeksi Nusa Raya Cipta, tender proyek jalan tol Subang-Patimban belum bisa digelar tahun 2017. Meski demikian, konstruksi fisik jalan tol tersebut diproyeksikan bisa berlangsung mulai tahun 2019.

Proyek jalan tol bukan hal baru bagi Nusa Raya. Sebelumnya, perusahaan ini turut mengembangkan jalan tol Cikopo Palimanan (Cipali).

Perusahaan ini juga sempat tercatat sebagai pemilik saham minoritas dalam konsorsium pemegang saham jalan tol ini. Awal tahun ini, Nusa Raya melepas saham jalan tol tersebut ke Astratel senilai sekitar Rp 223 miliar.

Hingga akhir tahun 2017, Nusa Raya Cipta masih memegang target perolehan kontrak baru senilai Rp 3,3 triliun. Dari Januari- September 2017, mereka mengumpulkan kontrak baru sebesar Rp 2,1 triliun atau setara dengan 63,64% terhadap target.

Perlu diketahui, capaian kontrak baru Nusa Raya Cipta tersebut minus catatan di Bulan September. Pasalnya, bulan lalu mereka tak mengantongi tambahan kontrak baru sepeser pun.

Meskipun begitu, Nusa Raya Cipta tetap yakin bisa memenuhi sisa target kontrak baru selama Oktober-Desember 2017. "Kami masih optimistis target Rp 3,3 triliun tercapai, tender-tender yang kami ikuti diharapkan akan segera diumumkan pemenangnya dalam satu atau dua bulan lagi," kata Firman.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×