Reporter: Asnil Bambani Amri |
JAKARTA. Realisasi ekspor timah batangan pada bulan Oktober lebih kinclong dibandingkan realisasi ekspor pada bulan September sebelumnya. Ekspor bulan Oktober tersebut tercatat sebesar US$ 196,5 juta dengan volume 8.766,89 ton atau naik sebesar 1862,52 ton.
Sementara realisasi ekspor timah pada bulan sebelumnya hanya tercatat sebesar 6.904,37 ton degan nilai US$ 135.918.274,70. Data ekspor timah dari Kementerian Perdagangan menyebutkan, kenaikan harga timah memicu adanya kenaikan ekspor.
“Memang ada kenaikan karena eksportir yang melakukan ekspor lebih banyak dibandingkan september, dari 20 perusahaan menjadi 26 perusahaan,” kata Alberth Yusuf Tobogu, Direktur Ekspor Produk Industri dan Pertambangan, Kementerian Perdagangan di Jakarta, Senin (15/11)
Negara tujuan ekspor timah terbanyak dari Indonesia itu terbanyak masih dipegang Singapura dengan volume sebesar 6.9994,73 ton dengan nilai US% 159,4 juta. Setelah itu disusul oleh Malaysia dengan nilai US$ 14,8 juta dengan volume sevesar US$ 822,04 juta.
Setelah itu Jepang yang mengimpor timah dari Indonesia di Oktober sebanyak 302,9 ton dengan nilai US$ 6,9 juta. (Detaik lihat tabel). Penyebab lainnya atas kenaikan kinerja ekspor timah itu juga disebabkan oleh naiknya harga timah dunia.
Dengan kenaikan realisasi ekspor timah bulan Oktober, maka realisasi ekspor Januari-Oktober ikut mengalami kenaikan menjadi US$ 1,306 miliar dengan volume ekspor mencapai 75.778,29 ton.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News