Reporter: Ranimay Syarah | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. One Asia Resources Limited (One Asia), perusahaan asal Australia yang bergerak di bidang pertambangan emas semakin 'ngebet' untuk segera melakukan konstruksi tambangnya. Bahkan One Asia telah menyiapkan dana investasi tambahan sebesar US$ 150 juta untuk mendanai konstruksi dan pengolahan proyek Pani Gold yang berlokasi di Kabupaten Pohuwatu, Gorontalo.
Stephen Walters, CEO One Asia mengatakan dana investasi tambahan tersebut berasal dari Macquarie Bank Limited.
Stephen menargetkan tambang tersebut sudah bisa berproduksi di 2016 nanti. Saat ini One Asia masih melakukan studi kelayakan dan menunggu izin kelayakan lingkungan (Amdal) karena lahannya melintasi hutan.
"Studi kelayakan dan Amdal selesai kuartal IV tahun ini, sekitar bulan Oktober atau November, setelah itu baru bisa produksi di kuartal IV tahun 2016, " kata Stephen, Kamis (20/03).
Meski begitu menurut Stephen saat ini One Asia sudah melakukan pengeboran di 3 titik di lahan seluas 700 m2. Ia bilang One Asia sudah mengeluarkan biaya sebesar US$ 11 juta hingga periode Desember 2013 untuk pengeboran tersebut. "Semua rangkaian studi geologis dan teknik sudah dilakukan dan itu semua dari One Asia, " kata dia.
Proyek tambang ini memiliki cadangan emas sebanyak 1,88 juta ons emas di bawah area tambang yang seluas 100 hektare. One Asia memiliki kerjasama dengan koperasi daerah yakni KUD Dharma Tani dengan pembagian saham One Asia 49% dan KUD sebesar 51%. One Asia bekerja sama dengan KUD untuk mendapat izin usaha pertambangan (IUP) yang izinnya dipegang oleh KUD.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News