kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Oneject Indonesia mulai pembangunan pabrik jarum suntik senilai Rp 350 miliar


Senin, 07 Oktober 2019 / 15:41 WIB
Oneject Indonesia mulai pembangunan pabrik jarum suntik senilai Rp 350 miliar
PT Oneject Indonesia mulai pembangunan pabrik jarum suntik


Reporter: Filemon Agung | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. PT Oneject Indonesia berfokus pada pembangunan pabrik jarum suntik dengan nilai investasi mencapai Rp 350 miliar.

Direktur PT Oneject Jahja Tear Tjahjana mengungkapkan, pembangunan ini akan terdiri dari dua tahapan dengan total selama lima tahun. Kendati demikian, dirinya cukup optimistis pabrik dapat beroperasi pada Mei 2020 mendatang.

Baca Juga: Bidik Dana IPO Rp 150 Miliar, Ini Strategi dan Target Bisnis Itama Ranoraya

"Dengan perkiraan jumlah penduduk yang terus meningkat, diiringi kebutuhan akan jarum suntik, kami menargetkan produksi untuk tahap pertama sebanyak 300 juta jarum suntik per tahun," sebut Jahja, Senin (7/10).

Adapun, dalam lima tahun kedepan, pabrik yang baru diharapkan mampu memenuhi kebutuhan produksi sebanyak 1,2 miliar jarum suntik. Bahkan Jahja menjelaskan, bukan tidak mungkin kedepannya perusahaan akan berfokus pada pengembangan pabrik kedua.

Menurutnya, lahan yang terbatas pada pabrik pertama di kawasan Sentul membuat manajemen berpikir untuk memindahkan semua proses produksi ke pabrik baru.

Mengenai sumber pendanaan, Jahja menjelaskan, dana yang diperoleh merupakan komposisi antara dana internal perusahaan dan pinjaman perbankan. "30% internal dan sisanya perbankan," sebut Jahja.

Sementara itu, Menteri Kesehatan Nina Moeloek yang hadir dalam acara tersebut mengapresiasi langkah yang dilakukan PT Oneject. "Jarum suntik sekalipun terlihat kecil tapi sangat penting, selain itu inovasi untuk keamanan petugas medis juga penting," ujar Nila.

Baca Juga: Usai IPO, Itama Ranoraya targetkan penjualan tumbuh 20% hingga akhir 2019

Kendati demikian, Nila menilai perlu ada sejumlah hal yang patut diperhatikan oleh PT Oneject. Nila menilai sudah saatnya Oneject melihat peluang untuk masuk ke pasar ekspor khususnya di Asia Tenggara. Selain itu, penggunaan bahan plastik perlu menjadi perhatian khususnya dampak yang dihasilkan bagi lingkungan.

Menanggapi hal tersebut, Jahja mengungkapkan kesiapan perusahaan untuk masuk ke pasar ekspor. "Kami menargetkan 40% hasil produksi untuk di ekspor, namun kami mengincar pasar Amerika sebab market di sana sudah jelas," sebut Jahja.

Mengenai pengolahan limbah plastik, Jahja mengungkapkan, pihaknya pun terus mengupayakan hal tersebut. Salah satu hal yang menjadi tantangan yakni mensterilkan sisa produk yang telah berisi cairan vaksin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×