kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.340.000   -1.000   -0,04%
  • USD/IDR 16.712   -13,00   -0,08%
  • IDX 8.570   155,90   1,85%
  • KOMPAS100 1.188   24,76   2,13%
  • LQ45 863   17,67   2,09%
  • ISSI 300   6,15   2,09%
  • IDX30 447   6,81   1,55%
  • IDXHIDIV20 518   8,17   1,60%
  • IDX80 134   2,95   2,26%
  • IDXV30 137   1,51   1,12%
  • IDXQ30 143   2,38   1,69%

Operator Telekomunikasi Pacu Transformasi AI untuk Efisiensi dan Pendapatan Baru


Senin, 24 November 2025 / 21:21 WIB
Operator Telekomunikasi Pacu Transformasi AI untuk Efisiensi dan Pendapatan Baru
ILUSTRASI. Seorang teknisi PT XL Axiata Tbk (EXCL) melakukan pemeliharaan perangkat BTS (Base Transceiver Station) di sebuah tower seputaran Tol Trans Sumatera. Emiten telekomunikasi XL Axiata dan Telkom gencar mengadopsi kecerdasan buatan (AI) untuk meningkatkan efisiensi operasional.


Reporter: Rilanda Virasma | Editor: Noverius Laoli

Sementara itu, PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) juga menilai tiga isu utama, kesiapan data, literasi, dan tata kelola, masih menjadi hambatan terbesar dalam pemanfaatan AI.

VP Corporate Communication TLKM, Andri Herawan Sasoko, mengatakan data internal perseroan belum sepenuhnya siap untuk adopsi AI secara menyeluruh.

“Di sisi lain, budaya kerja dan proses internal juga perlu beradaptasi, karena AI mengubah cara orang bekerja,” kata Andri.

Kendati demikian, Telkom telah mengimplementasikan AI pada berbagai lini, seperti otomasi jaringan, deteksi dini gangguan, prediksi kebutuhan kapasitas, serta layanan pelanggan berbasis model bahasa dan chatbot cerdas. Telkom juga mempercepat otomatisasi dokumen melalui TELIS 2.0 yang memangkas waktu administrasi.

Baca Juga: Stop Menerima Pelanggan Baru, Saatnya Kementerian Komdigi Evaluasi Bisnis Starlink

AI turut diintegrasikan dalam layanan cloud, data center, dan solusi enterprise, termasuk predictive analytics, otomatisasi proses bisnis, dan personalisasi layanan. Dari sisi infrastruktur, Telkom mengandalkan jaringan fiber dan 5G, cloud lokal, serta ekosistem data center NeutraDC yang bekerja sama dengan pemain global seperti AMD. 

“Dengan kemampuan ini, organisasi bisa menjalankan inisiatif AI dengan latency rendah dan kapasitas komputasi lebih kuat,” ujar Andri.

Sebagai upaya mempercepat transformasi, Telkom mengonsolidasikan seluruh inisiatif AI melalui AI Center of Excellence (AI CoE) yang berdiri di atas empat pilar: AI Campus, AI Playground, AI Connect, dan AI Hub. 

Fasilitas ini dirancang untuk mempercepat riset, uji coba teknologi, kolaborasi industri, dan pengembangan solusi lintas sektor.

Baca Juga: Dayabumi Telekomunikasi dan Desabumi Dorong Pemerataan Digital

Andri optimistis, peluang pertumbuhan pendapatan dari AI semakin menjanjikan, terutama dari segmen enterprise. Namun, Telkom memilih fokus pada kualitas implementasi ketimbang pertumbuhan cepat. 

“Kami meyakini bahwa dengan fondasi yang tepat, kontribusi AI terhadap pendapatan enterprise akan meningkat secara konsisten,” tutupnya.

Selanjutnya: ACES Fokus Ekspansi Gerai dan Penguatan Pengalaman Belanja pada 2026

Menarik Dibaca: Ramalan Zodiak Keuangan dan Karier Besok Selasa 25 November 2025

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×