Reporter: Muhammad Julian | Editor: Handoyo .
Catatan saja, kontribusi segmen pasar JKN memiliki kontribusi yang tidak sedikit dalam pendapatan bisnis divisi biofarma perusahaan. Sepanjang tahun 2019 lalu, partisipasi JKN tercatat memberikan kontribusi 20% dari total pendapatan bisnis divisi biofarma perusahaan.
Baca Juga: Merck (MERK) menakar dampak wabah virus corona terhadap kinerja perusahaan
Peluang perbaikan kinerja diyakini tidak terjadi pada sisi topline semata. Hadir di acara yang sama, Direktur Keuangan MERK Bambang Nurcahyo mengatakan, pengeluaran perusahaan untuk sejumlah pos biaya seperti misalnya biaya perjalanan mengalami penurunan.
“Demikian juga dengan biaya-biaya lain yang kami optimis masih dapat kami atur dengan baik sehingga secara target bottom line itu tahun 2020 bahwa akan lebih besar dibandingkan apa yang sudah kami publikasi kemarin,” tambah Bambang.
Sayangnya, manajemen enggan merinci berapa proyeksi maupun target kinerja yang ingin dibidik hingga tutup tahun nanti. Yang jelas, MERK optimis bisa mencatatkan kinerja semester 2 yang lebih baik dibanding realisasi kinerja pada semester pertama tahun ini.
Sepanjang Januari - Juni 2020 lalu, pendapatan MERK merosot 10,71% secara tahunan atau year-on-year (yoy) menjadi Rp 282,83 miliar. Realisasi tersebut terdiri atas pendapatan dari segmen biofarma sebesar Rp 215,42 miliar, kesehatan Rp 24,38 miliar, dan lainnya Rp 43,02 miliar.
Di tengah pendapatan yang menurun, laba bersih MERK justru malah meroket 424,77% yoy menjadi Rp 32,11 miliar di enam bulan pertama. Sebelumnya, laba bersih MERK hanya mencapai Rp 6,12 miliar pada periode sama tahun sebelumnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News