Reporter: Sabrina Rhamadanty | Editor: Putri Werdiningsih
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten perkebunan dan pengolahan kelapa sawit PT Eagle High Plantations Tbk (BWPT) kembali menargetkan capaian pendapatan dan laba double digit hingga akhir tahun ini.
"Melanjutkan tradisi double digit, BWPT akan kembali mencetak pertumbuhan laba double digit pada akhir tahun 2024 ini," ungkap Rizka Dewi Sulistyorini, Sekretaris Perusahaan Eagle High Plantations kepada Kontan, Selasa (03/12).
Adapun, jika menilik pada laporan keuangan BWPT untuk periode sembilan bulan tahun ini atau kuartal III-2024, perseroan telah mencatatkan laba bersih sebesar Rp 185 miliar, meningkat sebesar 78% year-on-year (YoY). Capaian ini bahkan melampaui pencapaian laba bersih BWPT sepanjang tahun 2023.
Sepanjang 2023 kemarin BWPT berhasil mencatatkan laba bersih sebesar Rp 177 miliar atau meningkat 912,84% dari sebelumnya Rp 17,47 miliar. Dengan pendapatan senilai Rp 4,20 triliun.
Baca Juga: Dorong Produksi CPO, BWPT Lakukan Penanaman Baru Sawit Hingga 4.000 Ha di Kaltim
Hasil kinerja ini terjadi berkat sejumlah strategi yang dilakukan, salah satunya perseroan secara konsisten menurunkan pinjaman bank sehingga mendorong terjadinya penurunan beban bunga pinjaman sebesar 16% YoY.
"Pendapatan selama satu tahun diprediksi dapat melampaui target yang telah ditetapkan dan didukung oleh tingkat Oil Extraction Rate (OER) yang saat ini telah mencapai 23,6%," kata Rizka.
Dari sisi produksi, Rizka bilang produksi Tandan Buah Segar (TBS) dan Crude Palm Oil (CPO) untuk tahun 2024 mengalami sedikit koreksi. Namun kapasitas produksi akan meningkat menjelang tutup tahun dipengaruhi sudah datangnya musim penghujan.
"Produksi TBS dan CPO BWPT untuk tahun 2024 sedikit terkoreksi dari target awal tahun ini. Namun, peningkatan produksi akan dirasakan pada Kuartal IV tahun 2024, mengingat adanya keterlambatan musim hujan di tahun ini," jelasnya.
Baca Juga: Guna Tingkatkan Produksi TBS dan CPO, BWPT Optimalkan Mekanisasi & Digitalisasi
Dari sisi besaran jumlah lahan sawit, tercatat jumlah lahan BWPT yang tertanam saat ini adalah sebesar 87.000 hektare (ha) dan jumlah Pabrik Kelapa Sawit (PKS) yang dimiliki adalah sebanyak 7 PKS.
"Dimana 6 PKS tersebar di Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, serta 1 PKS berlokasi di Papua," katanya.
Kemudian, dari sisi penyerapan anggaran belanja atau capex, saat ini tengah perusahaan telah melakukan penanaman baru di lahan yang dimiliki untuk mendorong pertumbuhan produksi pada tahun-tahun mendatang termasuk pembangunan peningkatan kapasitas pabrik untuk memperbesar produksi CPO. Pabrik baru tersebut rencananya akan mulai dioperasikan pada awal Kuartal II tahun 2025.
Dari sisi keberlanjutan, BWPT tercatat telah memiliki 3 sertifikat Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO) dan 10 sertifikat Indonesia Sustainable Palm Oil (ISPO). Ini merupakan realisasi atas Roadmap Certified Oil dan ramah lingkungan yang menjadi komitmen BWPT terhadap Environment, Social and Governance (ESG).
Selanjutnya: Buruh Bersorak, Pengusaha Berontak: Polemik Kenaikan UMP 6,5% Tahun 2025
Menarik Dibaca: Mau Beli Mobil, Pilih Mobil Diskon atau Tunggu Model Terbaru Tahun Depan?
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News