Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Noverius Laoli
Di segmen anak usahanya lain yang bergerak di jasa pengeboran migas yakni oleh PT Bormindo Nusantara, Rolaw melihat akan ada peningkatan utilisasi rig di sepanjang 2022.
"Kami masih mengikuti tender dengan Pertamina, seperti yang kita ketahui bahwa di bulan Agustus 2021 pengelolaan minyak di blok Rokan telah beralih dari Chevron Pacific Indonesia kepada Pertamina. Di mana Pertamina saat ini sudah mulai aktif untuk melakukan pengeboran yang terlihat hasilnya pada ahun lalu rig Bormindo yang beropasi hanya 4 rig, sedangkan sampai dengan akhir 2021 kurang lebih 7 sampai 8 rig yang beropasi," jelasnya.
Sesungguhnya, operasional base dan area tempat lokasi rig Bormindo semuanya ada di Duri karena awalnya untuk menangkap target market yang cukup besar di Chevron. Namun sekarang Pertamina telah menggantikan Chevron dan sedang aktif melakukan pengeboran sehingga secara service dan lokasi akan lebih menguntungkan bagi Bormindo dibandingkan dengan kompetitor.
Baca Juga: Saraswanti Anugerah (SAMF) Bidik Penjualan Rp 2,4 Triliun pada 2022, Ini Strateginya
Adapun dengan semakin gencarnya Pertamina melakukan pengeboran di Rokan, Rolaw memproyeksikan pada 2022 utlilisasi rig bisa semakin meningkat, yakni mencapai 9 rig sampai 10 rig.
Lantas, untuk mendukung peningkatan utilisasi rig, Rolaw mengungkapkan, belanja modal di Bormindo juga akan ditingkatkan. Sebagai gambaran, sampai dengan akhir tahun 2021 capex di Bormindo senilai US$ 1,1 juta yang lebih banyak
untuk maintenance penggunaan rig karena setiap rig yang akan dioperasikan memerlukan dana sparepart dan lainnya. Adapun di 2022 pihaknya menargetkan ada kenaikan belanja modal menjadi US$ 3 juta di Bormindo.
Seiring dengan naiknya volume penjualan produk di segmen jasa peledak dan utilisasi rig di 2022, Rolaw memproyeksikan target kinerja penjualan di tahun ini akan mengalami peningkatan yang cukup signifikan menjadi sebesar US$ 125 juta, di mana EBITDA 2022 diharapkan mencapai US$ 20 juta.
Apabila dibandingkan dengan proyeksi penjualan di 2021 yang mencapai US$ 109 juta sampai dengan US$ 110 juta, maka manajemen OKAS memproyeksikan ada kenaikan pendapatan di 2022 sekitar 13% yoy.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News