kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.308.000 -0,76%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Optimistis kerek penjualan, ini rencana bisnis Saraswanti Anugerah Makmur (SAMF)


Rabu, 26 Mei 2021 / 12:05 WIB
Optimistis kerek penjualan, ini rencana bisnis Saraswanti Anugerah Makmur (SAMF)
ILUSTRASI. Pabrik pupuk PT Saraswanti Anugerah Makmur Tbk (SAMF).


Reporter: Vina Elvira | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten industri dan distribusi pupuk, PT Saraswanti Anugerah Makmur Tbk (SAMF) berencana menambah kapasitas produksi menjadi 700.000 ton per tahun. Hal ini dilakukan karena SAMF melihat potensi kenaikan permintaan pupuk NPK.

Rencana penambahan kapasitas ini akan dilakukan perusahaan pada salah satu pabriknya yang berada di Mojokerto. Saat ini, kapasitas produksi SAMF mencapai 600.000 ton per tahun.

Direktur Utama SAMF Yahya Taufik mengatakan, potensi kenaikan permintaan pupuk sejalan dengan luasan perkebunan di Indonesia akan terus mengalami peningkatan setiap tahunnya, terutama bagi perusahaan-perusahaan yang telah memiliki izin untuk melakukan perluasan penanaman. 

"Walaupun kami tahu dalam waktu tiga tahun belakangan ini pemerintah telah mengeluarkan peraturan untuk tidak memperluas dan mengeluarkan izin untuk perkebunan kelapa sawit pada lahan-lahan tertentu, misalnya pada lahan gambut. Namun masih banyak perusahaan yang memiliki izin, tapi belum melakukan penanaman secara penuh. Nah ini penambahan luas ini terus terjadi di setiap tahun," jelas dia dalam paparan publik virtual, Selasa (25/5).

Adapun, hingga ini SAMF telah memiliki kapasitas produksi sebanyak 600.000 ton per tahun. Jumlah tersebut meningkat 160.000 ton setelah perusahaan menggelar penawaran umum saham perdana alias IPO pada Maret tahun lalu. 

Baca Juga: Saraswanti Anugerah Makmur (SAMF) tebar dividen Rp 89,27 miliar

"Sebelum kami melakukan IPO, yaitu tanggal 31 Maret 2020, kapasitas produksi terpasang itu adalah 440.000 ton per tahun, dan setelah IPO kami meningkatkan kapasitas menjadi 600.000 per tahun yang efektif berproduksi pada kuartal II dan III 2020 lalu," kata Yahya. 

Selain perluasan lahan perkebunan, peningkatan usia tanaman, khususnya untuk komoditas kelapa sawit juga menjadi faktor lain yang membuat SAMF optimistis untuk terus melakukan peningkatan pada kapasitas produksi. Yahya bilang, semakin bertambahnya usia tanaman akan membuat kebutuhan pupuknya pun kian tinggi.

"Jadi prinsip dari pupuk adalah bahwa setiap yang keluar diambil oleh tanaman dari dalam tanah, itu harus dikembalikan ke dalam tanah untuk menjaga tingkat kesuburan lahan. Dengan makin meningkatnya produksi, maka kebutuhan aplikasi pupuk juga akan semakin tinggi," ujar dia. 

Peluang kenaikan permintaan juga hadir dari sisi peralihan penggunaan pupuk dari jenis pupuk tunggal menjadi pupuk NPK. Peralihan tersebut terjadi karena akses distribusi pupuk tunggal ke lokasi perkebunan yang semakin sulit sehingga membutuhkan biaya tinggi. 

Dengan menggunakan pupuk NPK, para perusahaan perkebunan maupun petani dapat mengurangi pengeluaran biaya transportasi serta aplikasi dari penggunaan pupuk pada tanaman-tanaman perkebunan. 

"Kami yakin bahwa ke depan Indonesia masih membutuhkan dan akan terus tumbuh dalam konsumsi pupuk, dalam upaya untuk peningkatan produksi perkebunan serta pertanian di Indonesia. Konsumsi pupuk Indonesia itu masih jauh bila dibandingkan dengan negara-negara yang memiliki kondisi serupa," jelas dia. 

 

Sebagaimana diketahui, SAMF memiliki lima pabrik yang berlokasi di Mojokerto, Medan, dan Sampit. Di Mojokerto, perusahaan punya dua unit pabrik dengan masing-masing kapasitas produksi 100.000 ton per tahun. 

Sedangkan dua unit pabrik yang berada di Medan memiliki kapasitas produksi sebanyak 80.000 ton dan 160.000 ton per tahun. Dan untuk pabrik yang didirikan di Sampit memiliki kapasitas sebanyak 160.000 ton per tahun. 

Pemilihan lokasi pabrik yang beredar di beberapa wilayah bukanlah tanpa alasan. Hal itu merupakan strategi SAMF untuk mendekati perusahaan perkebunan atau lokasi-lokasi pasar, sehingga para konsumen bisa dengan mudah menerima pesanan pupuk serta dapat mengurangi risiko terhambat-nya distribusi pupuk yang berjalan. 

"Ini mempertimbangkan bahwa yang pertama, logistik cost di Indonesia itu masih tinggi, sehingga kami mendekati pasar maka biaya logistik itu akan bisa dihemat. Kedua, tentunya untuk lebih memberikan pelayanan yang cepat terhadap penyediaan pupuk kepada para pelanggan SAMF," terang Yahya.

Selanjutnya: Kinerja Saraswati Anugerah (SAMF) apik, pendapatan melonjak 14% di kuartal I-2021

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Practical Business Acumen Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×