kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,64   6,18   0.67%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pabrik anyar RBDPO Mahkota Group (MGRO) juga bidik pasar luar negeri


Selasa, 05 Mei 2020 / 17:30 WIB
Pabrik anyar RBDPO Mahkota Group (MGRO) juga bidik pasar luar negeri
ILUSTRASI. Pabrik kelapa sawit PT Mahkota Group Tbk


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Mahkota Group Tbk (MGRO) pada April 2020 lalu mengumumkan pabrik Refined, Bleached and Deodorized Palm Oil (RBDPO) di Bengkalis, Riau sudah mulai beroperasi. Di April MGRO sudah produksi 3.000 ton dan sudah terjadi penjualan hingga 2.500 ton.

CEO Mahkota Group Usli Sarsi menyatakan saat ini hasil dari pabrik RBDPO di Riau sudah dapat pesanan lagi.

"Pada malam kemarin, sudah ada pemesanan 3.000 ton lagi untuk diekspor untuk keperluan sektor konsumer seperti sabun yang membutuhkan fatty acid untuk bahan baku," jelasnya dalam program Live Instagram IDX Sumatera Utara, Selasa (5/5).

Baca Juga: Gara-gara corona, Mahkota Group (MGRO) revisi target penjualan dan laba hingga 30%

Selain sabun, Usli sedikit menyinggung bahwa pabrik kosmetik juga masih berjalan dan membutuhkan bahan baku turunan sawit untuk produksi.

Dihubungi terpisah, Sekretaris Perusahaan Mahkota Group, Elvi menjelaskan sejauh ini produksi RBDPO belum naik terlalu signifikan karena adanya penyesuaian-penyesuaian dalam berbagai sisi, supaya proses produksi dapat berjalan dengan lancar.

"Penjualan RBDPO masih dilakukan ke beberapa perusahaan pengolahan dalam negeri. Selain itu Perseroan juga sedang menjajaki pasar ekspor," jelasnya kepada Kontan.co.id, Rabu (29/4) lalu.

Adapun untuk recana tujuan pasar ekspor, Elvi menjelaskan MGRO tidak membidik secara rinci negara atau benua mana. Namun tergantung dari datangnya permintaan akan produk tersebut.

Meski demikian, produk RBDPO Mahkota Group diakui Elvi belum bisa terlalu diandalkan di masa sulit ini. Yang terang pada tahap selanjutnya, mereka bakalan tanggap mencoba peluang bisnis dengan diversifikasi produk menjadi olein maupun barang jadi berupa minyak goreng.

Baca Juga: Harga Jual Tak Bersahabat, Kinerja MGRO Menyusut

Mengikuti permintaan yang terus berdatangan, Elvi menjelaskan produksi akan secara bertahap menuju ke kapastitas penuh atau 1.500 ton per hari dengan tidak mengabaikan pertimbangan dari sisi bisnisnya.

Dalam mencukupi bahan baku pabrik refinery ini, MGRO menggunakan sawit mayoritas dari internal dan sisanya dari eksternal atau Pabrik Kelapa Sawit (PKS) di sekitaran lokasi pabrik.

"Sesuai dengan rencana awal, pabrik baru ini diharapkan dapat  kontribusi kurang lebih sekitar 20% kepada MGRO," kata Elvi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet Managing Customer Expectations and Dealing with Complaints

[X]
×