kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pabrik gula PTPN X berhenti beroperasi


Jumat, 08 Juni 2012 / 15:15 WIB
Pabrik gula PTPN X berhenti beroperasi
ILUSTRASI. Mulai 1 Juni 2021 mendatang, anggota Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) menyetujui untuk melakukan penyesuaian tarif terhadap transaksi cek saldo dan tarik tunai yang dilakukan di mesin anjungan tunai mandiri (ATM) Link. ANTARA FOTO/Galih Pradipta/aww.


Reporter: Muhammad Yazid | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. PT Perkebunan Nusantara X merugi rugi Rp 5,3 miliar per hari akibat penghentian penggilingan tebu di Pabrik Gula (PG) Gempolkrep Mojokerto, Jawa Timur.

Pabrik tebu berhenti produksi lantaran izin operasionalnya dicabut Pemprov Jawa Timur. Izin dicabut karena Pemprov menemukan adanya pencemaran yang dihasilkan dari pembuangan limbah pengolahan tebu.

Mochamad Cholidi, Sekretaris Perusahaan PTPN X bilang, penghentian produksi penggilingan tebu sudah dilakukan sejak Kamis (7/6) lalu .Mengenai ada pencemaran atas Kali Surabaya, Cholidi mengakui ada kerusakan pada instalasi pengolahan air limbah (IPAL) milik perusahaan.

Ia bilang, hal ada kerusakan pada pompa pengolahan air limbah. "Tidak bekerjanya pompa membuat air limbah tidak dapat diolah dan akhirnya langsung terbuang ke sungai," kata Cholidi kepada KONTAN, Jumat (8/6).

Cholidi menjelaskan, setelah mendapat peringatan dari pemprov, pihaknya langsung menghentikan produksi sekaligus melakukan perbaikan IPAL PG Gempolkrep. Tanpa menyebutkan biaya khusus untuk perbaikan IPAL, perusahaan menurut Cholidi sudah mengalokasikan dana Rp 4,4 miliar untuk perbaikan PG Gempolkrep termasuk IPAL pada tahun ini.

Ia bilang, saat ini ini perbaikan sistem pengolah limbah telah rampung dan pabrik siap unrtuk berproduksi kembali. Tapi, "Kami masih menunggu persetujuan dari Badan Lingkungan Hidup Pemprov Jatim. Rencananya hari ini mereka melakukan peninjauan dan pengecekan pabrik," ucapnya.

Akibat penghentian operasi pabrik, PTPN X tak bisa menggiling 6.500 ton tebu atau sekitar 530 ton gula per hari. Alhasil, potensi kerugian yang ditanggung PTPN X mencapai Rp 5,3
miliar per hari, ditambah kerugian para buruh penebang tebu dan angkut sekitar 7.000 orang yang tidak memperoleh pendapatan harian.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×