kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pabrik Semen masih cermati pasar di Papua


Senin, 06 Oktober 2014 / 10:53 WIB
Pabrik Semen masih cermati pasar di Papua
ILUSTRASI. Menggunakan karpet di dalam rumah kembali populer, namun ada warna karpet tertentu yang sebaiknya Anda hindari


Reporter: Benediktus Krisna Yogatama | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Wacana pembangunan pabrik semen di Papua kembali muncul. Adalah PT Semen Indonesia Tbk (SMGR)  yang terakhir kali  menyatakan niat membangun pabrik di Papua.

Sebelumnya, PT Semen Bosowa Indonesia pernah melontarkan rencana pembangunan pabrik semen di Papua. Namun, rencana yang dilontarkan sejak tahun 2010 itu urung karena berbagai kendala. Salah satu kendala yang mencuat adalah mahalnya biaya distribusi semen di wilayah Papua.

Erwin Aksa, Chief Executive Officer (CEO) Bosowa Corporation menuturkan, hingga kini grup usaha Bosowa masih mengkaji rencana pembangunan pabrik semen di Sorong, Papua. 

Sebagaimana diketahui, Bosowa ingin membangun pabrik semen berkapasitas 750.000 ton per tahun di Papua. Namun, rencana itu belum bisa dieksekusi karena perusahaan melihat sulitnya kegiatan distribusi. “Pasar semen di Papua itu tersebar hingga ke pelosok,” kata Erwin.

Erwin belum bisa memastikan kapan Bosowa akan menggulirkan pembangunan pabrik semen di Papua. "Masih kami tunda dulu. Belum bisa dipastikan karena urusan logistiknya agak repot," terang Erwin.

Adapun, Agung Wiharto, Corporate Secretary (SMGR) bilang, rencana perusahaannya membangun pabrik semen di Papua bukan karena alasan bisnis semata. Ia bilang, sebagai perusahaan pelat merah, Semen Indonesia punya kewajiban mendistribusikan semen ke seluruh Indonesia. "Selain itu ada peluang membangun pabrik di Indonesia bagian Timur yang melaju cepat," kata Agung ke KONTAN, Jumat (3/10). 

Untuk membangun pabrik di Papua, Semen Indonesia menyiapkan investasi Rp 1,2 triliun - Rp 1,3 triliun. Pabrik semen itu ditargetkan bisa memproduksi sampai 1 juta ton semen per tahun. Pabrik ditargetkan beroperasi dalam jangka waktu tiga tahun setelah ground breaking

Ada peluang ekspor

Kebutuhan semen di Papua dan Maluku diproyeksikan mencapai 700.000 ton per tahun. Angka ini terbilang kecil, hanya 1% dari total kebutuhan semen nasional yang mencapai 63 juta ton.

Widodo Santoso, Ketua Asosiasi Semen Indonesia (ASI) bilang, rencana pembangunan pabrik semen di Papua tak sekadar untuk pasar domestik saja. Widodo bilang, Semen Indonesia dan Bosowa tentu melirik peluang ekspor ke Papua Nugini. "Sebagian hasil produksi bisa diekspor ke Papua Nugini," kata Widodo.

Namun, merambah  ekspor tidaklah mudah. Mesti ada proses negosiasi dengan negara tujuan ekspor, agar proses pengiriman semen berjalan lancar. Widodo bilang, rencana pembangunan pabrik semen di Papua kini menunggu kebijakan pemerintah baru. “Ini terkait anggaran pembangunan di Papua” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×