kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pabrikan motor mencari celah di segmen off road


Kamis, 20 September 2018 / 20:03 WIB
Pabrikan motor mencari celah di segmen off road
ILUSTRASI. Sepeda motor on-off sport Honda


Reporter: Eldo Christoffel Rafael | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Beberapa tahun lalu. pasar kendaraan off road di Indonesia didominasi oleh Kawasaki. Namun dua tahun belakangan PT Astra Honda Motor (AHM) kian fokus mengambil ceruk di pasar sempit ini.

Bahkan kemarin, Astra Honda Motor menghadirkan varian warna baru Extreme Black pada New Honda CRF150L untuk melengkapi pilihan terbaru para pecinta motor on-off sport.

New Honda CRF150L dengan varian warna Extreme Black dan Extreme Red dipasarkan dengan harga OTR (On The Road) DKI Jakarta Rp 32,6 juta. Model ini diyakini bisa menyumbang penjualan bagi AHM sebanyak 45.000 unit per tahun.

Marketing Director AHM Thomas Wijaya mengatakan, hingga saat ini pasar motor on-off terus menunjukkan perkembangan yang positif. Oleh karena itu, AHM memberikan varian warna baru untuk menambah pilihan konsumen di segmen ini.

“Kami ingin mengapresiasi konsumen yang mencintai motor on-off sport sejati dengan menyegarkan tampilan Honda CRF150L,” ujar Thomas dalam keterangan pers, Rabu (19/9).

General Manager Sales Division AHM Ignatius Didi Kwok mengungkap bahwa motor di segment yang konsumennya punya hobi khusus mengendarai motor di medan off road. Tetapi AHM selalu berupaya untuk bisa memenuhi kebutuhan. "Memang dengan kehadiran CRF kami marketnya menjadi berkembang," kata Didi kepada Kontan.co.id, Kamis (20/9).

Menanggapi hal tersebut, Michael Chandra Tanadhi, Head of Sales & Promotion Department PT Kawasaki Motor Indonesia (KMI) menjelaskan meski ada kompetisi, dirinya masih percaya diri bahwa model ini menjadi penopang penjualan Kawasaki.

Secara umum model off road Kawasaki yakni seri KLX masih mendominasi 60% dari total penjualannya Kawasaki. "Saat ini penjualan kami usahakan pertahankan sebesar 4.000 unit per bulan," kata Michael kepada Kontan.co.id, Kamis (20/8).

Michael mengaku di kalangan komunitas off road biasanya semua merek bergabung. Tidak ada preferensi merek khusus seperti layaknya komunitas motor sport. Sehingga tak ada pergesekan antara merek.

Oleh karena itu, strategi perusaahan lebih ke arah ketahanan mesin kendaraan. Bahkan sejak 2015, Kawasaki belum meluncurkan model baru di seri KLX.

"Kami juga senang kalangan pemerintah sudah menggunakan motor kami seperti Kementerian PUPR yang ada 20 unit KLX. Itu kendaraan yang dipakai Presiden Jokowi di Papua kemarin," katanya.

Sedangkan untuk brand luar lain yang masuk, Michael mengaku belum banyak yang serius masuk. Namun Michael yakin dengan kontur daerah Indonesia yang masih banyak hutan, dan kawasan off road, model ini masih potensial di masa depan. "Bahkan di jalan on road atau biasa model ini juga sudah banyak digunakan konsumen di kota besar," jelasnya.

Sementara itu, Presiden Direktur PT Penta Jaya Laju Motor (PJLM), Kristianto Gunadi mengatakan pihaknya belum mau untuk mengambil bisnis off road dari merk KTM. Adapun sebagai distributor resmi KTM, saat ini PJLM hanya menjual KTM seri 400 cc ke bawah untuk model street dan sport bike.

"Kita sejalan dengan pengembangan produk dari prinsipal. Bila mereka ada rencana kembangkan off road entry level pasti kita juga siapkan disini," kata Kristianto kepada Kontan.co.id, Kamis (20/9).

Di luar negeri, model off road KTM ada MX dan Enduro. Di Indonesia untuk model off road diimpor dan distribusinya oleh perusahaan lain yakni PT Jaya Selaras Sejahtera.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×