kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Pameran bahan baku farmasi dibuka hari ini


Rabu, 08 April 2015 / 10:51 WIB
Pameran bahan baku farmasi dibuka hari ini
ILUSTRASI. Petugas menghitung pecahan mata uang dolar Amerika Serikat (AS) di salah satu money changer di Jakarta, Senin (9/3). Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dibuka melemah 0,08% /pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/09/03/2020.


Reporter: Benediktus Krisna Yogatama | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Indonesia kembali menjadi tuan rumah Convention on Pharmaceutical Ingredients Southeast Asia (CPhI SEA) untuk keempat kalinya. Pameran industri farmasi dan bahan baku obat ini diselenggarakan di Jakarta International Expo (JIExpo) Kemayoran pada 8 April - 10 April.

Christopher Eve, President Director PT UBM Pameran Niaga Indonesia, selaku event organizer, mengatakan bahwa ajang ini menjadi pertemuan antara pemerintah, asosiasi, pelaku industri untuk mendapatkan update mengenai pasar bajan baku farmasi. "Sosialisasi kebijakan baru, program mendatang untuk industri dan terhubung langsung dengan industri untuk memahami peluang nyata dan tantangan di Masyarakat Ekonomi Asean," ujar Christopher, Rabu (8/4).

Pameran ini akan dihadiri oleh 260 peserta dari 25 negara di dunia. Adapun negara-negara tersebut antara lain Bahrain, Brazil, Kolombia, Lituania, dan Yordania.

Selain pameran bahan baku farmasi, CPhI SEA 2015 juga dilengkapi dengan pameran P-MEC dan InnoPack. P-MEC menghadirkan peralatan farmasi terbaik dari Eropa, India dan Tiongkok untuk teknologi proses manufaktur bahan farmasi. Sementara InnoPack membawa penyedia soluasi kemasan obat-obatan.

Christopher berharap pameran ini dapat mendukung pertumbuhan industri farmasi. "Kami berharap pameran ini menarik perharian 6.500 pengunjung, membawa semua rantai pasokan farmasi dalam satu atap pameran, dan meningkatkan kualitas industri farmasi Indonesia dalam hadapi MEA," ujar Christopher

Maura Linda Sitanggang, Direktur Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan mengatakan pameran ini akan mendorong pertumbuhan industri farmasi. "Tahun lalu omzet di industri farmasi Rp 52 triliun. Tahun ini diperkirakan tumbuh 10%," ujar Maura.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×