kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.343.000 -0,81%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Industri farmasi bisa raih penjualan US$6 M


Kamis, 26 Maret 2015 / 17:51 WIB
Industri farmasi bisa raih penjualan US$6 M
ILUSTRASI. Seorang tentara Israel melihat keluar dari tank ketika unit artileri berkumpul di dekat perbatasan Israel dengan Jalur Gaza, di Israel selatan, 12 Oktober. REUTERS/Ronen Zvulun


Reporter: Febrina Ratna Iskana | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Pertumbuhan industri farmasi tahun 2015 sepertinya akan menggembirakan. Dalam laporan Indonesia Pharmaceuticals 2015 Report terdapat fakta menarik mengenai perkembangan industri farmasi di Indonesia.

Vanessa Acuna, Project Director Global Business Reports for CPHi SEA 2015 menuturkan penopang industri farmasi yakni kebijakan pemerintah memberikan jaminan kesehatan terhadap m asyarakat.

"Perkembangan industri farmasi menjadi semakin cepat. Diprediksi pada tahun ini industri farmasi akan mencatatkan penjualan sebesar US$ 6 miliar dan akan semakin  berkembang cepat hingga 2018," katanya.

Meski demikian, sejumlah tantangan masih harus dihadapi industri farmasi, seperti inflasi, nilai kurs, harga listrik naik, dan UMP yang terus meningkat.

"Maka tidak heran jika beberapa perusahaan farmasi mengalami penurunan dalam kinerja keuangannya pada tahun lalu.  Namun tahun ini akan lebih baik jika pemerintah Jokowi melakukan komitmen terhadap perkembangan industri kesehatan di Indonesia dan mengundang investor untuk datang sehingga bagus bagi para pelaku industri farmasi di dalam negeri,"ujar Vanessa.

Kendrariadi Suhanda, Ketua Umum Pharma Materials Management Club (PMMC) dan Wakil Sekjen Gabungan Pengusaha (GP) Farmasi Indonesia mengatakan tahun ini asosiasi mengharapkan adanya pertumbuhan industri farmasi yang lebih baik dibanding tahun lalu.

Tahun lalu, dengan kondisi ekonomi dan politik yang sulit, industri farmasi secara keseluruhan masih mencatatkan penjualan mencapai US$ 53 miliar.

"Kami telah mengalami kesulitan tahun lalu. Untuk itu, diharapkan tahun ini kami bisa mengatur strategi lebih baik dan bisa mengalami pertumbuhan penjualan sebesar 10%-12% dari tahun lalu," ujar Kendrariadi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×