Reporter: Eldo Christoffel Rafael | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. Nafas ekspansi PT Pan Brothers Tbk seolah tak ada habisnya. Tanpa jeda, produsen tekstil tersebut kembali merencanakan ekspansi dua pabrik di Jawa Tengah pada tahun depan.
Pembangunan kedua pabrik tersebut berada di bawah kendali anak perusahaan Pan Brothers bernama PT Eco Smart Garment Indonesia. Salah satu dari kedua pabrik, merupakan hasil joint venture Pan Brothers dengan Mitsubishi.
Wakil Presiden Direktur PT Pan Brothers Tbk Anne Patricia Sutanto menjelaskan, total investasi pembangunan pabrik mencapai US$ 30 juta. Sumber dana dari pinjaman sindikasi kreditur dan rights issue pada tahun 2014.
Awal 2014 lalu Pan Brothers menyelesaikan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) penawaran umum terbatas (PUT) III atau rights issue dengan perolehan dana sekitar Rp 1,01 triliun. Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) tanggal 22 Mei 2014 kemudian menyepakati jatah penyertaan ke Eco Smart Garment sebesar Rp 291,5 miliar.
Pan Brothers menargetkan dua pabrik anyar di Jawa Tengah beroperasi pada tahun 2018. Nyaris semua hasil produksi atau 99%, untuk pasar ekspor. Sementara total produksi perusahaan berkode saham PBRX di Bursa Efek Indonesia itu tahun 2018, akan mencapai 111 juta pieces per tahun.
Sebelum merealisasikan dua pabrik tahun depan, akhir tahun ini Pan Brothers merampungkan pabrik di Tasikmalaya, Jawa Barat. Target operasional pabrik berkapasitas produksi 6 juta potong itu, tahun depan. "Untuk yang baru akan mulai utilisasi dari 30%-40% di enam bulan pertama," terang Iswar Deni, Sekretaris Perusahaan PT Pan Brothers Tbk, saat dihubungi KONTAN, Jumat (4/11).
Sementara pabrik Pan Brothers yang sudah beroperasi berada di enam lokasi, meliputi Tangerang, Boyolali, Bandung, Sragen, Demak dan Ungaran. Dua pabrik terakhir baru beroperasi tahun ini. Saat ini, masing-masing utilisasi produksi pabrik Demak dan Ungaran 70%.
Nah, tahun depan Pan Brothers akan mengerek utilisasi menjadi 85%-90% supaya sama dengan utilisasi empat pabrik lain yang lebih dulu beroperasi.
Hingga akhir tahun 2016, total kapasitas produksi keenam pabrik Pan Brothers mencapai 84 juta pieces per tahun. Sementara tahun 2017, operasional pabrik Tasikmalaya akan meningkatkan kapasitas produksi menjadi 90 juta pieces per tahun.
Ingin tumbuh 15%
Pan Brothers berharap semakin besar kapasitas produksi, semakin besar pula capaian penjualan. "Diharapkan di tahun depan pendapatan dan laba naik 15% dibandingkan tahun 2016 ini," harap Anne.
Tahun depan, Pan Brothers bermaksud menjajakan 98%-99% produk ke pasar ekspor, baik secara langsung maupun tak langsung. Tujuan ekspor ke wilayah Asia, Eropa dan Amerika Serikat. Proyeksi perusahaan itu, porsi ekspor terbesar ke Asia, yaitu hingga 50%.
Khusus untuk tujuan ekspor ke Amerika Serikat, Pan Brothers menakar akan menghadapi persaingan bisnis yang ketat karena mesti bersaing dengan negara yang sudah ikut Trans Pacific Partnership (TPP). "Dengan Malaysia, Singapura dan Jepang kami tidak kalah tapi untuk Vietnam memang masih kurang bersaing," aku Anne.
Perlu diketahui, besaran target pertumbuhan penjualan 15% pada tahun 2017 sama dengan target tahun 2016. Kalau tahun lalu pendapatan Pan Brothers tercatat US$ 418,58 juta, berarti target penjualan bersih tahun ini sebesar US$ 481,37 juta. Target pertumbuhan laba tahun ini juga 15%.
Pan Brothers belum mempublikasikan laporan keuangan per 30 September 2016. Menurut laporan keuangan terakhir per 30 Juni 2016, penjualan perseroan tercatat US$ 218,76 juta. Sementara laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sekitar US$ 8,05 juta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News