Reporter: Lydia Tesaloni | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. PT Pan Brothers Tbk (PBRX) berhasil membukukan kinerja positif pada sembilan bulan pertama tahun 2025, meski masih dibayangi tekanan likuiditas dan penurunan permintaan pasca proses Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) hingga akhir 2024
Per kuartal III-2025, emiten tekstil dan garmen ini mencatatkan laba bersih US$ 93,96 juta, berbalik dari rugi US$ 443,68 juta pada periode yang sama tahun sebelumnya..
Pencapaian tersebut terutama ditopang oleh lonjakan pendapatan lainnya yang mencapai US$ 102,74 juta, melesat jauh dibanding US$ 2,67 juta pada tahun sebelumnya.
Baca Juga: Pan Brothers (PBRX) Mundur dari Keanggotaan Asosiasi Pertekstilan Indonesia
Kontributor utama pos ini berasal dari keuntungan atas modifikasi utang senilai US$ 101,57 juta, seiring dengan proses restrukturisasi keuangan yang tengah dijalankan perseroan.
Meski laba bersih tumbuh signifikan, pendapatan PBRX tercatat turun 17,95% secara tahunan (year-on-year/YoY) menjadi US$ 202,31 juta.
Menurut Direktur PBRX, Fitri Ratnasari Hartono, penurunan tersebut sudah diperkirakan sejak awal tahun, seiring dampak proses PKPU yang dijalani perseroan hingga akhir 2024 serta keterbatasan modal kerja yang membatasi penerimaan pesanan.
“Penurunan penjualan bukan disebabkan perubahan strategi pasar, melainkan keterbatasan dalam menerima order baru akibat kondisi modal kerja,” jelas Fitri kepada Kontan, Senin (3/11/2025).
Baca Juga: Intip Strategi Pan Brothers (PBRX) Perbaikan Kinerja di Tahun 2025
Fitri bilang tidak ada perubahan signifikan dalam komposisi segmen produk maupun pasar ekspor dan domestik. Orientasi utama penjualan PBRX masih berfokus pada ekspor, dengan pelanggan global yang tetap mempertahankan tingkat kepercayaan tinggi terhadap kualitas dan kapasitas produksi perusahaan.
“Kepercayaan dari merek global menjadi fondasi stabilitas kinerja kami, meskipun masih terdapat tantangan struktural seperti keterbatasan modal kerja,” imbuhnya.
Memang, meski turun 20,23% YoY menjadi US$ 185,71 juta, penjualan ekspor PBRX masih menjadi kontributor utama pendapatan dengan proporsi 91,75% dari total penjualan bruto. Sementara itu, penjualan lokal naik 19,23% YoY menjadi US$ 16,70 juta.
Dari sisi belanja modal (capex), PBRX menganggarkan dana sekitar US$ 2 juta–US$ 3 juta pada 2025. Realisasi hingga kuartal III masih terbatas dan difokuskan pada pemeliharaan aset strategis serta peningkatan efisiensi produksi secara selektif.
Meski tak merincikan spesifik target tahun ini, Fitri mengaku secara keseluruhan kinerja perseroan tahun ini belum mencapai target awal akibat tekanan likuiditas dan sentimen makro global.
Baca Juga: Pasca PKPU, Begini Strategi Pan Brothers (PBRX) Merajut Perbaikan Kinerja pada 2025
Namun, pihaknya melihat peluang dari kepercayaan pelanggan global yang tetap terjaga serta potensi pemulihan operasional pasca-restrukturisasi.
“Fokus utama kami saat ini adalah menjaga stabilitas operasional dan menyelesaikan proses restrukturisasi agar fondasi bisnis ke depan semakin kuat,” pungkas Fitri.
Selanjutnya: iOS 26.1 Sudah Tersedia, Berapa Ukuran Download Update Tersebut dan Apa yang Baru?
Menarik Dibaca: iPhone 17 Disokong Apple 19 yang Jago Mainkan Game Port AAA, Apakah Worth It?
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













