kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.960.000   -5.000   -0,25%
  • USD/IDR 16.860   -25,00   -0,15%
  • IDX 6.723   44,05   0,66%
  • KOMPAS100 968   3,45   0,36%
  • LQ45 754   3,69   0,49%
  • ISSI 213   0,95   0,45%
  • IDX30 391   1,55   0,40%
  • IDXHIDIV20 471   3,02   0,64%
  • IDX80 110   0,24   0,22%
  • IDXV30 115   -0,16   -0,14%
  • IDXQ30 128   0,78   0,61%

Panasonic Pilih iPod Docking sebagai Strategi Bersaing


Senin, 08 Februari 2010 / 14:02 WIB


Reporter: Gloria Haraito | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Permintaan iPod yang tinggi ternyata membawa berkah tersendiri bagi PT Panasonic Gobel Indonesia. Soalnya, sejak tahun lalu Panasonic telah memproduksi tiga mikro kompo, yakni SC-HC4, SC-SP100, dan SC-PM86.

Menurut Manajer Produk Grup Jaringan Bisnis Panasonic, Dharma Parayana, SC-HC4 dan SC-SP100 merupakan kompo yang dilengkapi dengan speaker dan iPod docking.

Menurut Dharma, memasarkan mikro kompo yang menyediakan iPod docking adalah strategi yang tepat dalam menghadapi persaingan.
Maklum, kini mikro kompo pun kian terhimpit oleh perangkat elektronik mungil. "Keberadaan kompo semakin menurun dengan adanya peralatan kompak yang multifungsi," ujar Dharma kepada KONTAN, Kamis (3/2).

Karenanya, Panasonic melepas kompo ukuran besarnya ke pasar ekspor. Sementara untuk pasar domestik, Panasonic memilih memasarkan produk mikro kompo yang sesuai dengan kebutuhan pasar.

Dharma menjelaskan, ketiga seri kompo Panasonic ini memiliki kualitas suara bass yang berbeda dibandingkan dengan milik kopetitor. Sementara, masing-masing seri memiliki keunggulan masing-maisng. SC-SP100 dan SC-HC4 misalnya, memiliki iPod docking.
Jadi, tinggal meletakkan iPod pada slot, konsumen bisa mendengarkan lagu dengan suara yang lebih keras.

Sementara SC-M86 merupakan mikro kompo yang bentuknya langsing namun multifungsi seperti bisa menyetel CD serta tersambung lewat USB. Panasonic menjual SC-HC4 seharga Rp 2,1 juta, SC-ST100 Rp 1,9 juta, dan SC-PM86 Rp 3 juta. Semuanya disertai dengan garansi perbaikan selama setahun.

Meski ukuran kompo mikro ini lebih mungil ketimbang kompo terdahulu, namun menurut Dharma produk ini pun masih terhimpit oleh perangkat elektronik yang lebih langsing.

Selain itu, Dharma juga mengakui kehadiran home theater yang makin murah namun menawarkan berbagai hiburan dalam satu perangkat pun dinilai menjadi penyebab lain penurunan penjualan kompo.

Dharma mengakui, ketiga seri komponya menyasar segmen premium. Sebab, justru segmen inilah yang masih membuka ceruk pasar yang luas. Lalu, meski pasar kompo kian tergerus, namun Panasonic tetap pede produknya bisa terserap pasar.

"Karena, selain menawarkan produk, kami juga menawarkan layanan purna jual di 30 gerai pusat layanan," ujar Dharma. Selain itu, sampai akhir 2011 nanti, Panasonic juga bakal mengembangkan pusat layanannya menjadi 60 gerai.

Sayang, Dharma enggan menyebut target penjualan perusahaan. Namun yang jelas, Panasonic akan berusaha mempertahankan pangsa pasar tahun lalu yang tidak lebih dari 10%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM) Negotiation Mastery

[X]
×