kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Panca Mitra Multiperdana (PMMP) akan memperbesar penjualan udang bernilai tambah


Senin, 05 Juli 2021 / 20:56 WIB
Panca Mitra Multiperdana (PMMP) akan memperbesar penjualan udang bernilai tambah
ILUSTRASI. Panca Mitra Multiperdana (PMMP) menargetkan porsi volume penjualan udang value added mencapai 36% tahun ini dari 20% pada 2020.


Reporter: Nur Qolbi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Produsen makanan berbasis udang PT Panca Mitra Multiperdana Tbk (PMMP) berencana memperbesar volume penjualan produk dengan nilai tambah (value added). Perusahaan ini menargetkan porsi volume penjualan udang value added pada tahun 2022 dapat mencapai 36% dari 20% pada 2020.

Sebagai gambaran, produk value added adalah udang siap masak yang sudah diolah dan diberi bumbu dan topping yang berbeda-beda. Saat ini, PMMP memiliki sejumlah produk value added, yaitu breaded shrimp, sushi ebi shrimp, nobashi raw tempura, cooked shrimp ring, dan garlic butter marinated shrimp.

Direktur Utama Panca Mitra Multiperdana Martinus Soesilo mengatakan, pergeseran ke produk value added dilakukan karena memiliki margin keuntungan yang lebih besar. Dengan fokus pada produk value added, Martinus yakin, persaingan PMMP dengan produsen lainnya juga akan menjadi lebih longgar.  

Sebagai gantinya, Panca Mitra akan menurunkan volume penjualannya pada produk udang mentah jenis Vanname, yakni udang kaki putih yang hanya dipotong bagian kepalanya, dibersihkan, lalu dibekukan. Porsi penjualan udang mentah Vanname akan dipangkas dari 21% ada 2020 menjadi hanya 6% pada 2022. 

Baca Juga: Panca Mitra Multiperdana (PMMP) raih kontrak penjualan US$ 8 juta ke Inggris Raya

"Kami mau kurangi yang udang mentah Vanname karena gampang bikinnya, hampir semua produsen bisa bikin itu apalagi India. Jadi kompetisi harganya sangat keras," kata Martinus dalam acara Indonesa Investment Education yang diselenggarakan secara virtual, Senin (5/7).

Asal tahu saja, sebesar 99% produk PMMP dijual ke pasar ekspor, terutama Amerika Serikat dan Jepang. PMMP juga menjual produknya ke Denmark, Singapura, Hong Kong, dan sedikit ke pasar domestik. Sepanjang tahun 2020, PMMP menjual udang sebanyak 18.906 ton dan menjadi produsen terbesar kedua di Indonesia.

Untuk melancarkan rencana tersebut, PMMP tengah membangun pabrik kedelapan di Situbondo, Jawa Timur yang perkembangannya sudah mencapai 80%. Jika tidak ada aral melintang, Martinus berharap comissioning pabrik ini dapat dilakukan pada Agustus 2021. 

Baca Juga: Panca Mitra (PMMP) siapkan belanja modal hingga Rp 70 miliar pada 2021

"Pada akhir tahun 2022, kami juga berencana membangun pabrik kesembilan di Situbondo," ucap Martinus. Saat ini, PMMP memiliki total tujuh pabrik yang terdiri dari lima pabrik di Situbondo, Jawa Timur dan dua pabrik di Tarakan, Kalimantan Utara dengan kapasitas total 25.100 ton udang per tahun.

Sebagai informasi, pada tahun 2020, PMMP membukukan penjualan neto US$ 170,58 juta atau meningkat 19,54% dibanding realisasi penjualan tahun 2019 yang sebesar US$ 142,7 juta. Sementara laba bersih PMMP tahun 2020 adalah sebesar US$ 10,25 juta atau melesat 78,26% year on year dari sebelumnya US$ 5,75 juta.

Baca Juga: Panca Mitra (PMMP) catat kenaikan penjualan di kuartal I-2021, ini pendorongnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×