Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Yudho Winarto
Adanya kebiasaan yang berubah ini, konsumsi AMDK meningkat. Sebanyak 80% responen menggunakan AMDK sebanyak 51 liter hingga 200 liter per bulan atau 1-10 galon/bulan
Ketua Umum Aspadin Rachmat Hidayat menjelaskan selama pandemi terjadi peningkatan konsumsi galon di rumah tangga. Tetapi mengalami juga penurunan konsumsi di perkantoran, hotel dan restauran.
"Secara akumulasi, konsumsi AMDK galon tumbuh sekitar 10% di masa pandemi, sedangkan kemasan kecil sekitar minus 20% dibandingkan kondisi normal," jelasnya kepada Kontan.co.id beberapa waktu lalu.
Baca Juga: Ada pandemi Covid-19, industri kemasan dalam negeri laris manis
Aspadin berharap konsumsi AMDK galon akan terus meningkat dan konsumsi kemasan kecil bisa bangkit seiring kembali geliat di masa kenormalan baru.
Tumbuhnya permintaan AMDK galon juga dirasakan oleh PT Sariguna Primatirta Tbk (CLEO), perusahaan yang menjual AMDK merek Cleo.
Direktur Utama CLEO Belinda Tanoko membenarkan adanya kenaikan konsumsi AMDK di masa pandemi Covid-19. Belinda bilang, situasi ini menjadikan peningkatan konsumsi AMDK khususnya kemasan Galon yang luar biasa dan sangat dirasakan oleh Cleo.
"Omzet kemasan galon meningkat karena sebagian besar digunakan dikonsumsi di rumah tangga dan perkantoran," jelasnya kepada Kontan.co.id, Selasa (9/3).
Kendati tidak memerinci berapa kenaikan permintaan dan omzetnya, Belinda memaparkan, ada sejumlah sentimen positif yang meningkatkan permintaan.
Pertama, dengan semakin meningkatnya daya beli masyarakat kepedulian tentang kesehatan dan produk berkualitas meningkat sehingga dari masak air ke isi ulang lalu ke AMDK skala middle low kemudian berpindah ke AMDK Premium salah satunya produk Cleo.
"Selain itu, Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di berbagai wilayah di Indonesia juga menjadikan banyak keluarga yang harus melakukan aktivitas dari rumah," kata Belinda.
Baca Juga: Sariguna Primatirta (CLEO) optimistis kinerja bisnis tahun ini lebih baik