Reporter: Ragil Nugroho | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. PT Pengembangan Armada Niaga Nasional (PANN), salah satu perusahaan pembiayaan kapal, mengalokasikan dana Rp 1,3 triliun untuk mendukung program pengadaan armada kapal.
Salman, Direktur Kepatuhan dan Managemen Risiko PT PANN mengatakan, dana itu diharapkan terserap untuk program kegiatan peremajaan armada serta menambah kapasitas ruang kapal niaga nasional.
“Setiap tahun kami selalu mengalokasikan dana kredit hingga Rp 1 triliun, tahun ini kami kucurkan Rp 1,3 triliun,” ujarnya, Rabu (25/4).
Salman bilang, peluang pembiayaan sektor kapal masih menjanjikan mengingat tumbuhnya angkutan barang lewat laut di pasar domestik dan ekspor dan impor. Salman memprediksi, angkutan barang lewat laut itu bisa mencapai 1 miliar ton per tahun.
Di sektor angkutan domestik, kapal niaga nasional mengangkut barang antar pulau hingga 100%. Tetapi kapal itu perlu dukungan pembiayaan, terutama untuk peremajaan armada.
Sedangkan untuk angkutan ekspor dan impor, kapal berbendera Merah Putih baru membawa 9% dari total potensi muatan yang mencapai 550 juta ton.
Salman mengungkapkan, tahun ini perseroan mengincar pembiayaan kapal untuk angkutan angkutan ekspor dan impor, guna memangkas hilangnya potensi penerimaan negara melalui ongkos angkut.
Saat ini, PT PANN membiayai 6 unit kapal PT ASDP Indonesia Ferry senilai Rp 600 miliar untuk dioperasikan di lintas penyeberangan Merak—Bakauheni, Bojoe—Kolaka, Ketapang—Gilimanuk, Padangbai—Lembar dan Nias—Sibolga.
Rencana perseroan mengucurkan pembiayaan ke BUMN penyeberangan tersebut sudah diinisiasi sejak tahun lalu. Kapal itu dioperasikan untuk melayani kegiatan pengangkutan penyeberangan di sejumlah lintasan seperti Merak—Bakauheni dan Padangbai—Lembar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News