kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45926,73   11,38   1.24%
  • EMAS1.325.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pasar butuh 24 miliar liter air kemasan


Rabu, 20 Agustus 2014 / 10:48 WIB
Pasar butuh 24 miliar liter air kemasan
ILUSTRASI. Kompak Menghijau, Inilah Harga Saham GOTO & BBRI di Penutupan Bursa Selasa (7/2). ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/tom.


Reporter: Benediktus Krisna Yogatama | Editor: Hendra Gunawan

SUKABUMI. Kebutuhan air minum dalam kemasan di Indonesia terus bertambah. Sampai dengan akhir tahun ini, kebutuhan air minum dalam kemasan diprediksi naik menjadi 24 miliar liter atau naik 18,2% jika dibandingkan  dengan kebutuhan tahun lalu sebanyak 20,3 miliar liter.

Rachmat Hidayat, bagian Kerjasama dan Kelembagaan dari Asosiasi Perusahaan Air Minum dalam Kemasan bilang, kontribusi kebutuhan air minum kemasan terbesar datang dari Jabodetabek. "Kebutuhan tahun ini sekitar 24 miliar liter. Sekitar 60%-65% kebutuhan itu berasal dari Jabodetabek ujar Rachmat, Selasa (19/8) .

Jika dihitung, jumlah kebutuhan air minum dalam kemasan untuk Jabodetabek tahun ini diperkirakan 14,4 miliar–15 miliar. Tingginya kebutuhan air minum di kawasan ini, membuat produsen air minum dalam kemasan mencari cara untuk mendapatkan porsi besar di pasar yang jumbo ini.

Seperti yang dilakukan oleh PT Tirta Investama, produsen air minum dalam kemasan merek Aqua. Perusahaan ini merintis pengiriman air minum dalam kemasan melalui kereta api. Ini adalah  hasil kerjasama dengan PT Kereta Api Indonesia (KAI).

Sebagai gambaran, Aqua selama ini mengandalkan pengiriman air dengan transportasi jalan umum dengan kendaraan truk. Jenis angkutan ini tentu memiliki kelemahan, mulai dari kemacetan di jalan raya hingga larangan beroperasi saat mudik Lebaran. 

"Ini pertama kalinya Aqua maupun di industri air minum dalam kemasan di Indonesia mengantarkan produksi dari pabrik distribusi ke Jabodetabek menggunakan kereta api," ujar Troy Pantouw, Direktur Komunikasi PT Tirta Investama di Stasiun Cicurug, Sukabumi, Jawa Barat.

Kereta api yang membawa air itu mampu mengangkut sekitar 21.000 galon air Aqua atau setara 399.000 liter air per hari. Jumlah itu setara 5% produksi pabrik Aqua di Mekarsari, Sukabumi. Sedangkan sisa produksi lainnya, atau 95% produksi masih mengandalkan angkutan truk.

Pengangkutan melalui kereta api tentu akan memberikan efisiensi bagi perseroan. Namun, Troy enggan menyebutkan nilai efisiensinya.

Yang jelas, pengangkutan air minum lewat kereta api memakan waktu 5 jam, lebih cepat 2,5 jam–3 jam jika dibandingkan menggunakan truk. "Nilainya lebih kepada efisiensi emisi dan mengurangi kepadatan lalu lintas Sukabumi," terang Troy.

Untuk diketahui saja, pengangkutan kereta itu dilakukan sejak 18 Juni 2014, Troy mengatakan, tahun ini Aqua menargetkan produksi 10 miliar liter air minum dalam kemasan yang bersumber dari 17 pabriknya. Setiap tahun perusahaan menargetkan pertumbuhan produksi 10%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×