Reporter: Asnil Bambani Amri |
JAKARTA. Dari sekian banyak produk perikanan dari Indonesia yang dilempar ke pasar ekspor, ternyata ikan tuna tetap menjadi juara.
Produk yang terbilang mahal dan gurih itu rupanya masih menjadi incaran disejumlah neara maju maupun di negara-negara berkembang. Bahkan tren permintaan ikan dari negara berkembang terbilang propsektif.
Bentuk tuna yang di ekspor tersebut berupa tuna beku dan pre-cooked loin tuna. Selain itu, produk ikan yan menjadi idola ekspor lainnya adalah udang beku yang ternyata masih tinggi peminatnya di pasar ekspor juga dipasar alternatif Timur Tengah.
”Yang lainnya adalah ikan hias, cumi-cumi (cattle fish), lobster, bandeng dan ikan olahan kering,” kata Saut Hutagalung, Direktur Pemasaran Luar Negeri, Kementerian Keluatan dan Perikanan kepada KONTAN, akhir pekan lalu.
Salah satu negara yang meminati tuna Indonesia adalah Timur Tengah. Eksportir ikan yang berniat merintis untuk ekspor ke wilayah alternatif tersebut tak bakal mengalami kendala persyaratan yang menyulitkan. Pasalnya, standar mutu ikan dari Indonesia sudah bisa menembus pasar Eropa dan AS.
”Spesifikasi produk sudah memenuhi namun harga masih dalam pembicaraan,” jelasnya. Artinya, untuk ekspor ke wilayah alternatif tersebut mesti dilakukan negosiasi harga sebelum ekspor dilakukan.
Pasar ikan di Timur Tengah mengalami kenaikan seiring dengan berkembangnya kota-kota penghasil minyak. Naiknya tingkat ekonomi negara itu mempengaruhi sektor konsumsi dan juga meningkatkan aktivitas perdagangan seperti supermarket dan arus ekspor-impor oleh kapal-kapal yang datang dan pergi ke negara yang bersangkutan. ”Supermarket sudah mulai banyak dan kapal sudah banyak yang bersandar dan mereka butuh pasokan ikan,” jelas Saut.
Ekspor ikan ke Timur Tengah pada triwulan pertama tahun ini sebesar US$ 22,3 juta, naik dari periode yang sama tahun lalu senilai US$ 16,4 juta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News