Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Dessy Rosalina
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Terus menggeber pembangunan infrastruktur menjadikan Indonesia sebagai pangsa pasar jasa konstruksi terbesar di ASEAN. Di dunia, pasar konstruksi Indonesia terbesar keempat.
Dari data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), China menjadi yang paling terbesar di mana pangsa pasar jasa konstruksinya memiliki potensi senilai US$ 1,78 triliun.
Disusul oleh pasar konstruksi Jepang senilai US$ 742 miliar. Kemudian India US$ 427 miliar, dan Indonesia senilai US$ 267 miliar.
Potensi yang dimiliki Indonesia jauh mengungguli negara kawasan ASEAN seperti Malaysia yang hanya miliki potensi senilai US$ 32 miliar. Sementara Singapura senilai US$ 24 miliar.
Memanfaatkan potensi tersebut Direktur Jenderal Bina Konstruksi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Syarif Burhanuddin bilang, agar Badan Usaha Jasa Konstruksi berperan aktif.
"Kita akan wujudkan pola penyelenggaraan usaha jasa konstruksi yang tidak lagi konvensional dengan mengandalkan sumber negara, tetapi melibatkan masyarakat selaku investor pembangunan," katanya saat membuka Forum Nasional Kerjasam dan Pemberdayaan Jasa Konstruksi, di Tanggerang, Kamis (7/12).
Selain sebagai investor, BUJT kata Syarif juga dapat berperan dengan meningkatkan kapasitas SDM. Misalnya melalui asosiasi maupun diklat, hingga memanfaatkan dama CSR.
"CSR bisa jadi salah satu cara mengembangkan semangat gotong royong di sektor jasa konstruksi," sambungnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News