kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.333.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pasar jenuh, Triyasa Propertindo tunda proyek


Rabu, 29 April 2015 / 17:58 WIB
Pasar jenuh, Triyasa Propertindo tunda proyek
ILUSTRASI. Head of Agreement (HoA) alias kesepakatan awal divestasi lanjutan saham Vale Indonesia akan diteken pekan ini. ANTARA FOTO/Jojon/Spt.


Reporter: Adisti Dini Indreswari | Editor: Uji Agung Santosa

JAKARTA. PT Triyasa Propertindo menyusun ulang strategi di tengah ketatnya persaingan pasar perkantoran Jakarta. Tidak mau proyeknya sepi penyewa, perusahaan terpaksa menunda melanjutkan proyek Gran Rubina Business Park di Kuningan Jakarta Selatan.

Semula, Triyasa ingin langsung membangun dua menara perkantoran setelah menara pertamanya rampung. "Melihat pasokan perkantoran sewa yang saat ini banyak dan jenuh, kami menunda pembangunannya ke tahun 2017 dan 2020," jelas Direktur Triyasa Budi Lesmana kepada KONTAN, Rabu (29/4).

Triyasa memang berencana menyewakan menara kedua dan ketiga di Gran Rubina untuk memperoleh pendapatan berulang. Sedangkan menara pertama dijual.

Menara pertama di Gran Rubina sendiri sudah beroperasi pada kuartal I-2015. Saat ini penjualan sudah mencapai 95%. Tenant terbesar ialah perusahaan asuransi asal Italia, Generali Insurance sehingga nama menara menjadi Generali Tower.

Budi menjelaskan, pembeli lainnya berasal dari sektor asuransi, pelayaran, dan perdagangan. "Semuanya perusahaan lokal," terangnya.

Meski belum melanjutkan pembangunan Gran Rubina, anak usaha PT Tiara Marga Trakindo (TMT) itu tidak berhenti menjajaki proyek lain. Budi bilang, perusahaan sedang membebaskan lahan seluas 1,5 hektare (ha) di Gandaia Jakarta Selatan untuk dijadikan apartemen. Kalau tidak ada halangan, perusahaan akan meluncurkan apartemen itu akhir tahun ini.

Menurut riset konsultan properti Cushman & Wakefield, pasokan perkantoran di Jakarta bertambah pada kuartal I-2015 berkat beroperasinya Gran Rubina serta Sahid Sudirman Center di Jalan Sudirman. Tingkat hunian rata-rata menurun 2,6% yoy dan 2,5% qoq menjadi 91,85% karena maraknya persaingan. Tingkat hunian diproyeksikan terus menurun signifikan sampai dengan 85% pada akhir tahun.

Akibatnya, harga sewa rata-rata pun turun 5,1% yoy menjadi US$ 37,18 per meter persegi (m2) per bulan. Cushman & Wakefield menyebut pemilik gedung sangat berhati-hati dalam menaikkan tarif sewa supaya penyewa tidak pindah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×