Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Agen Pemegang Merek (APM) Isuzu, PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) mengakui adanya tekanan pasar kendaraan komersial hingga 10% di sepanjang 2019. Adapun truk kategori dua dan tiga terkoreksi cukup dalam.
President Director PT Isuzu Astra Motor Indonesia, Ernando Demily menjelaskan pasar kendaraan komersil turun 10% di tahun lalu. Adapun truk kategori 2 dan kategori 3 terkoreksi lebih dalam, masing-masing 15% dan 26,6%.
Baca Juga: Empat mobil baru DFSK akan mengaspal di semester I 2020
"Namun demikian, secara keseluruhan, sektor pick up medium justru bertumbuh sebesar 18,5% dibanding 2018," jelasnya kepada Kontan.co.id, Jumat (17/1).
Ernando menjelaskan Isuzu berhasil meningkatkan pangsa pasar di sektor komersil pada 2019. Ernando bilang ini adalah bukti kepercayaan customer terhadap brand Isuzu sehingga semakin meningkat.
Ernando mengungkapkan penjualan retail Isuzu bertumbuh 5,5% dibanding 2018, dan pangsa pasar Isuzu tumbuh sebesar 2,7% dibanding 2018.
Baca Juga: Pasar China loyo, Renault cuma bisa jual 3,75 juta kendaraan di tahun lalu
Lebih rinci, pangsa pasar Isuzu ELF (Category II) naik menjadi 21,2% kemudian Isuzu Giga (Category III) bertahan pada kisaran 11%-12%. Adapun produk anyar Isuzu, Traga (pick Up medium) berhasil tumbuh 17,6%.
Dalam menghadapi industri otomotif yang diproyeksikan stagnan di 2020, Isuzu telah menyiapkan sejumlah strategi untuk menghadapinya. Ernando menjelaskan sepanjang tahun ini, Isuzu akan tetap fokus pada kualitas produk dan kebutuhan pelanggan.
Ernando menyatakan sesuai moto "real partner-real journey" Isuzu fokus dalam pelayanan mulai dari penjualan hingga purna jual.
Baca Juga: Pasar otomotif melandai, Daihatsu optimistis pangsa pasar tetap 17%
Dalam meningkatkan kualitas produksi Isuzu ke level world class, Ernando mengungkapkan ekspor ke negara-negara lain menjadi dorongan utama agar terus bisa menjadi lebih baik.
Nah, di 2020 ini Isuzu berencana bakal meningkatkan pangsa pasar sebesar 4,5% dan penjualan bisa tumbuh 23%. "Kami percaya perekonomian Indonesia pasti akan tetap berkembang, terlepas kondisi perekonomian global yang belum stabil," tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News