Reporter: Fahriyadi | Editor: Dikky Setiawan
JAKARTA. Buruknya pengelolaan bandara membuat pelayanan penerbangan kepada masyarakat tidak maksimal.
Wakil Presiden, Boediono mengadakan rapat evalusi dengan Menteri Perhubungan, EE Mangindaan, Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Dahlan Iskan, Ketua Unit Kerja Presiden bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan (UKP4), Kuntoro Mangkusubroto, dan Wakil Menteri Keuangan, Bambang Brojonegoro.
Menurut Boediono, masalah bandara ini menjadi perhatian pemerintah mengingat banyaknya keluhan masyarakat atas terjadinya keterlambatan yang terjadi selama ini.
"Solusinya, Bandara Halim Perdanakusuma dibuka menjadi bandara komersial, tapi tetap Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) dilakukan perbaikan-perbaikan," katanya, Kamis (9/1).
Wapres menyatakan, saat ini Bandara Soetta hanya memiliki 64 pergerakan tiap jamnya dan ini bisa ditingkatkan lagi.
Pada Juni 2014, pergerakannya akan ditingkatkan menjadi 72 pergerakan dan target Juni 2015 bisa menjadi 86 pergerakan tiap jamnya.
"Sebelum bisa menjadi 86 pergerakan infrastruktur pendukungnya harus dibangun," ujar Boediono.
Karena itu, Boediono berharap, Bandara Soetta bisa mencontoh Bandara Heathrow di London yang mampu menangani 100 pergerakan pesawat per jam saat cuaca baik.
Menurutnya, Bandara Heathrow sama seperti Bandara Soetta yang memiliki dua landasan, tapi selama ini pengelolaan Bandara Soetta belum optimal.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News