kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.891.000   25.000   1,34%
  • USD/IDR 16.445   -75,00   -0,45%
  • IDX 7.107   66,36   0,94%
  • KOMPAS100 1.034   12,73   1,25%
  • LQ45 806   9,73   1,22%
  • ISSI 223   1,91   0,86%
  • IDX30 421   5,94   1,43%
  • IDXHIDIV20 502   10,81   2,20%
  • IDX80 116   1,41   1,23%
  • IDXV30 120   2,66   2,27%
  • IDXQ30 138   2,04   1,50%

Pasar Kopi Indonesia Menjanjikan, Logistik Masih Jadi Kendala


Jumat, 16 Mei 2025 / 15:26 WIB
Pasar Kopi Indonesia Menjanjikan, Logistik Masih Jadi Kendala
ILUSTRASI. Suasana di ajang World Of Coffee Jakarta 2025 di JICC Jakarta, Kamis (15/6/2025). World of Coffee Jakarta merupakan World of Coffee Asia pertama di negara produsen kopi. Mengumpulkan lebih dari 15,000 pelaku, penikmat, dan inovator kopi dari seluruh dunia. Melalui penyelenggaraan World of Coffee Jakarta tahun ini akan membawa dampak positif bagi perekonomian Indonesia serta membawa kopi asal tanah air bisa lebih dikenal lagi oleh dunia./pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/15/06/2025.


Reporter: Muhammad Alief Andri | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasar kopi Indonesia dinilai memiliki potensi besar untuk mendukung pertumbuhan bisnis kopi spesialti, seiring meningkatnya tren kedai kopi, roastery, dan komunitas pecinta kopi di Tanah Air. 

Hal ini disampaikan Bogdan, barista dari Meron, sebuah brand kopi spesialti asal Transylvania, Romania, saat ditemui dalam ajang World of Coffee di Jakarta, Jumat (16/5).

"Indonesia adalah pasar muda untuk kopi spesialti. Mungkin masih tertinggal sedikit dari Korea Selatan atau Jepang, tapi pertumbuhannya sangat pesat. Banyak konsep baru, banyak coffee shop dan roastery bermunculan. Masih banyak ruang untuk bertumbuh,” ujar Bogdan.

Meron sendiri hadir di Indonesia dalam rangka menjajaki pasar dan mencari mitra potensial untuk ekspansi ke Asia Tenggara. Meski begitu, Bogdan menilai bahwa proses masuknya produk kopi dari luar negeri masih terkendala sejumlah aturan logistik dan bea masuk yang ketat.

“Masalah utama kami sebagai brand asing adalah soal bea cukai dan logistik. Terkadang butuh waktu lama sampai produk bisa masuk rumah konsumen karena prosedur yang rumit. Saat ini, batas pembelian kopi dari luar negeri untuk personal use hanya 500 gram. Kalau ini bisa dinaikkan menjadi 2 kilogram–5 kilogram tanpa pajak tambahan, mungkin minat terhadap kopi-kopi Eropa juga akan ikut meningkat,” kata Bogdan.

Baca Juga: Jadi Tuan Rumah World of Coffee 2025, Kopi Nusantara Siap Mendunia!

Bogdan pun berharap pemerintah Indonesia dapat menyederhanakan regulasi impor kopi untuk penggunaan pribadi maupun kepentingan bisnis. Ini agar pelaku industri kopi dapat mengakses lebih banyak variasi produk dan mendorong terciptanya ekosistem kopi spesialti yang lebih dinamis.

Tingginya minat terhadap industri kopi lokal pun terlihat dari antusiasme pengunjung di ajang World of Coffee Jakarta 2025. Acara ini dipadati oleh pegiat industri, pengunjung dari dalam hingga luar negeri, menandakan Indonesia semakin menarik di mata pelaku kopi global. 

Deretan booth dari brand dalam dan luar negeri ramai disambangi, menunjukkan geliat bisnis kopi Indonesia tidak hanya berkembang pesat, tapi juga mulai masuk radar pasar internasional.

Dengan populasi besar, budaya minum kopi yang mengakar, serta pelaku usaha yang kian inovatif, Indonesia disebut-sebut siap memasuki era baru industri kopi dengan standar kualitas global.

Baca Juga: Pertama di Asia Tenggara, Indonesia Jadi Tuan Rumah World of Coffee (WOC) 2025

Selanjutnya: Aspirasi Hidup Indonesia (ACES) Buka Gerai Azko ke-250 di Sorong

Menarik Dibaca: 3 Cara Menurunkan Darah Tinggi pada Ibu Hamil dan Tips Mencegahnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Thrive

[X]
×