Sumber: Kompas.c | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. Persaingan yang kian keras di pasar mobil nasional membuat sejumlah merek menghadapi tingkat kesulitan. Salah satunya Proton yang mengandalkan Exora untuk mengadu nasib di segmen MPV bawah dengan porsi pasar terbesar.
Kuatnya merek Jepang seperti Toyota Avanza, Daihatsu Xenia, Suzuki Ertiga, dan satu merek Amerika Serikat, Chevrolet Spin memaksa merek asal Malaysia mulai berhitung ulang. "Target kami semula 2.500 unit untuk tahun fiskal 2013 (April 2013-Maret 2014) harus direvisi menjadi 1.900-an unit," beber Winara Arigayo, Kepala Divisi Penjualan dan Pemasaran PT Proton Edar Indonesia (PEI), di sela media test drive Proton Suprima S di Sirkuit Sentul, Bogor, Jawa Barat, Kamis (7/11).
Berdasarkan data wholesale Gaikindo pada Januari-September, Proton baru berhasil menjual 680 unit Exora atau jeblok 41,7% jika dibandingkan dengan periode yang sama pada 2012 memperoleh 1.167 unit.
Exora yang sangat diandalkan untuk mendulang penjualan menghadapi situasi berbeda dari tahun lalu. Meski demikian, Proton mengaku tetap optimistis mendorong penjualan Exora dengan menawarkan nilai tambah lebih baik dari kompetitor.
Winara berkilah, salah satu penyebab penjualan Proton turun tahun ini karena absen di IIMS. "Buktinya, September lalu penjualan mobil baru melesat mencapai rekor baru yang diperoleh dari IIMS," imbuhnya. (Agung Kurniawan/Kompas.com)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News