kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pasar MPV menengah atas sedang kendor


Kamis, 24 November 2016 / 11:30 WIB
Pasar MPV menengah atas sedang kendor


Reporter: Umi Kulsum | Editor: Rizki Caturini

JAKARTA. Penjualan mobil serbaguna kelas menengah atas atau upper multi purpose vehicle (MPV) tidak sekencang mobil sejenis di kelas lebih bawah. Seperti Toyota Avanza, Daihatsu Xenia, Honda Mobilio atau juga Suzuki Ertiga. 

Mengacu data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan mobil di segmen tersebut pada Oktober 2016 terpangkas 16% dibandingkan periode serupa tahun lalu, dari 6.965 unit menjadi 5.782 unit. 

Menurut Mukiat Sutikno, Presiden Direktur PT Hyundai Motor Indonesia, penurunan tersebut terjadi lantaran terjadi penurunan daya beli. Hal ini membuat penjualan mobil H-1 Hyundai yang ditargetkan bisa mencapai 500 unit sepanjang tahun ini, terpaksa direvisi menjadi 330 unit saja.

Hingga Oktober ini, Hyundai baru bisa melego H-1 sebanyak 293 unit saja. "Kami lagi menunggu barang dari Korea Selatan dan Desember nanti baru bisa kami tawarkan," katanya kepada KONTAN, Rabu (23/11).

Sejauh ini, pangsa pasar H-1 di segmen upper MPV mencapai 15%. Meski banyak kompetitor di segmen ini, Hyundai tidak khawatir target penjualan tersebut tidak bakal tercapai. Sebab, klaim Mukiat produk ini punya keunggulan paling besar ketimbang para pesaing.

Selain itu, ia juga mengklaim kisaran harga jual produk ini yang berada di Rp 417 juta-Rp 584 juta paling murah ketimbang pesaing. "Tahun depan  kami belum bisa proyeksikan target, kami menunggu situasi ekonomi tahun ini dulu seperti apa," ujarnya.

Sementara PT Nissan Mobil Indonesia berharap bisa mempertahankan pangsa pasar upper MPV di kisaran 40% di tengah situasi pasar yang tidak menentu. Di segmen ini, produsen asal Jepang ini mengandalkan produk Nissan Serena dan Nissan Elgrand.

Menurut Hanna Maharani, Head Communication, PT Nissan Motor Indonesia,  tahun ini pihaknya menargetkan bisa menjual sebanyak 1.900 unit di segmen tersebut. Rinciannya adalah sekitar 1.800 unit untuk produk Nissan Serena dan 100 unit Nissan Elgrand.

Pada Oktober ini, penjualan Nissan di segmen ini masih terbilang belum melampaui target, maklum Nissan menerapkan kebijakan tahun fiskal untuk kinerja penjualan. 

Menunggu model baru

Selain giat promosi di media digital maupun cetak, Nissan juga mengandalkan program di para diler penjualannya.  "Kami sudah memiliki 121 diler penjualan saat ini dan terakhir ada di Kupang," katanya saat dihubungi KONTAN, Rabu (23/11). 

Terkait dengan adanya pesaing di mobil sejenis, Nissan mengklaim tidak khawatir di segmen ini. Soalnya, ia mengklaim produk Nissan, seperti Serena dan Elgrand punya spesifikasi yang berbeda dengan produk lain.

Jonfis Fandy, Direktur Pemasaran dan Purna Jual PT Honda Prospect Motor, juga mengakui penurunan di segmen tersebut, lewat produk Honda Odyssey. Produsen asal Jepang ini pun tidak terlalu muluk menjajakan MPV premium ini yakni di kisaran 200 unit saja hingga akhir tahun ini. "Pangsa pasar kami terbilang kecil di segmen ini, hanya sekitar 4%,” kata Jonfis kepada KONTAN.

Djongkie Sugiharto Ketua Gaikindo juga mengamini bahwa penjualan mobil di segmen MPV menengah atas ini memang lagi lesu. Meski pasar mobil ini masih ada peminat atau pasar. 

Ia menyebutkan selain daya beli, salah satu penyebab penurunan penjualan di segmen ini adala lantaran konsumen juga tengah menunggu model baru dari segmen ini.       

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×