kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Pasar otomotif lesu, produsen sepeda motor listrik Gesits revisi target penjualan


Minggu, 05 Juli 2020 / 22:26 WIB
Pasar otomotif lesu, produsen sepeda motor listrik Gesits revisi target penjualan
ILUSTRASI. Sepeda motor listrik GESITS. ANTARA FOTO/Umarul Faruq/foc/17.


Reporter: Muhammad Julian | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Produsen sepeda motor listrik Gesits,  PT Wika Industri Manufaktur (WIMA) memutuskan untuk merevisi target volume penjualan untuk tahun ini menjadi hanya 15% dari target semula. Sebelumnya, perusahaan patungan antara PT Gesits Technologies Indo (GTI) dan PT Wijaya Karya Industri dan Konstruksi (WIKON) ini menargetkan bisa menjual sebanyak 60.000 unit sepeda motor listrik.

GM Sales & Marketing  Wika Industri Manufaktur, Abdullah Alwi mengatakan, keputusan ini diambil setelah menimbang kondisi pasar otomotif yang melesu di tengah pandemi corona (covid-19).

“Tentunya dengan adanya pandemi ini di mana semua segmen ekonomi mengalami pelemahan,  kami dari WIMA saat ini sedang menyesuaikan ulang target kami,” kata Abdullah kepada Kontan.co.id, Sabtu (4/7).

Baca Juga: Isu kerusakan baterai terpa mobil Tesla S, kini jadi perbincangan

Sebagai informasi, saat ini sepeda motor listrik Gesits dibanderol Rp 27,50 juta untuk harga on the road (OTR) Jakarta. Target pasarnya lebih banyak menyasar segmen pasar fleet alias pasar borongan seperti misalnya koperasi ojek online, pesantren, serta instansi kementerian dan nonkementerian.

Pada sepanjang semester I 2020 lalu, WIMA sudah mengirim hampir 1.000 unit sepeda motor listrik Gesits kepada pelanggan. Sebagian besar pelanggan berada di Pulau Jawa dan Bali, sementara pengiriman ke luar Pulau Jawa dan Bali porsinya masih berada di bawah 10%. “Saat ini instansi yang banyak melakukan pembelian unit kami masih didominasi oleh PLN,” kata Abdullah.

Terlepas dari kondisi pasar yang lesu pada tahun ini, WIMA optimis peluang pasar sepeda motor listrik masih terbuka lebar. Hal ini tidak terlepas dari adanya katalis positif berupa dukungan dalam bentuk regulasi dari pemerintah, apalagi pemerintah menargetkan ketersediaan kendaraan roda dua berbasis listrik bisa mencapai 2,1 juta unit pada tahun 2025.

Baca Juga: Pelaku industri otomotif masih hati-hati menggarap kendaraan listrik di Indonesia

Untuk itu, WIMA terus berupaya menambah jumlah diler. Targetnya, WIMA bisa membuka 10  diler hingga tutup tahun nanti. Abdullah mengaku optimis target  ini bisa dicapai, sebab saat ini beberapa pihak telah menghubungi pihak WIMA untuk mengajukan diri sebagai mitra diler.

“Hal ini menjadikan kami harus  selektif dalam  memproses kerja sama ini, walau demikian kami masih membuka peluang untuk para calon diler yang berminat untuk memasarkan produk kami,” pungkas Abdullah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×