Reporter: Shintia Rahma Islamiati | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wakil Ketua Umum DPP Real Estate Indonesia (REI) Bambang Ekajaya menyebut pasar properti di daerah saat ini tengah mengalami pelemahan, khususnya pada segmen apartemen dan hotel.
Menurutnya, sejak pandemi COVID-19, apartemen menghadapi berbagai tantangan mulai dari harga yang sempat overprice hingga pengelolaan yang bermasalah.
“Investor saat ini juga sulit menyewakan apartemen dengan harga yang wajar,” kata Bambang kepada Kontan, Selasa (22/7).
Sementara itu, pasar hotel juga mengalami penurunan akibat berbagai pembatasan aktivitas seperti meeting dan seminar. Selain itu, kondisi perekonomian yang belum pulih turut membatasi pergerakan sektor ini.
Kondisi ini terlihat jelas di kota-kota seperti Solo. Meskipun harga properti di wilayah tersebut telah diturunkan, permintaan tetap melemah. Bambang menilai cepatnya pertumbuhan properti di Solo menyebabkan suplai melebihi permintaan. Di sisi lain, daya beli masyarakat kelas menengah juga mengalami penurunan.
Baca Juga: Mendagri Tito Karnavian Tuding Ada Perusahaan Besar di Balik Beras Oplosan
“Artinya market-nya berkurang, tapi kebutuhan akan hunian tetap ada hanya kemampuan memblinya/buying powernya melemah,” ujarnya.
Lebih lanjut, ia mengatakan tren pelemahan ini juga terjadi di sejumlah daerah lain di luar kawasan aglomerasi seperti Jakarta dan sekitarnya.
Bambang menjelaskan bahwa lebih dari 60–70 persen perputaran dana properti nasional masih terpusat di wilayah Jabodetabek. Dengan demikian, ketika ekonomi melambat, pasar properti di daerah terkena dampak lebih besar.
Kendati begitu, REI melihat pasar properti nasional masih memiliki potensi besar. Berdasarkan data BPS, backlog perumahan di Indonesia mencapai 15 juta unit. Bambang menilai hal ini sebagai peluang yang bisa dimanfaatkan dengan strategi yang lebih agresif dan adaptif.
“Pasar rumah untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) masih sangat potensial selama KPR subsidi tersedia. Untuk properti komersial, kami harap insentif PPN Ditanggung Pemerintah bisa diperpanjang dan diperluas,” katanya.
REI juga mendorong pemerintah untuk memberikan insentif lebih lanjut kepada pengembang berpengalaman agar bisa terus mendorong pertumbuhan sektor properti, terutama di daerah.
Baca Juga: GP Ansor dan Indomaret Jalin Kemitraan Ritel, Sediakan Tiga Model Usaha untuk Kader
Selanjutnya: Begini Rekomendasi Saham Bank BUMN yang Kompak Melemah di Awal Pekan
Menarik Dibaca: Dukung UMKM Naik Kelas, Pegadaian Perkuat Ekosistem Usaha Lewat Gaderian
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News