Reporter: Shintia Rahma Islamiati | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Gerakan Pemuda (GP) Ansor resmi menjalin kemitraan strategis dengan PT Indomarco Prismatama (Indomaret) untuk memperkuat fondasi kemandirian ekonomi kader melalui pengembangan jaringan ritel modern di berbagai daerah.
Ketua Umum GP Ansor Addin Jauharudin mengatakan, kolaborasi ini membuka peluang bagi kader Ansor untuk terlibat langsung dalam ekosistem bisnis ritel, mulai dari warung kecil hingga minimarket skala besar.
Baca Juga: Indomaret Buka 300 Gerai Baru hingga Semester I-2025, Capai 30% dari Target Tahun Ini
“Sudah lama kami mencari model pembangunan ekonomi berbasis organisasi yang efektif dan efisien. Selama setahun terakhir, kami terus belajar lewat berbagai proses trial and error. Kini kami menyempurnakan konstruksi model ini agar menjadi sistem yang tepat untuk pengembangan ekonomi kader,” ujar Addin dalam acara penandatanganan MoU dengan Indomaret di Jakarta, Selasa (22/7/2025).
Sebagai langkah konkret, GP Ansor membentuk Badan Usaha Milik Ansor (BUMA) sebagai entitas korporasi yang membawahi delapan lini bisnis, termasuk sektor ritel.
Melalui BUMA, Ansor memperkenalkan tiga model usaha ritel yang dapat dimiliki oleh kader maupun pengurus Ansor di seluruh Indonesia.
Baca Juga: GP Ansor Konsolidasikan Unit Usaha Lewat BUMA
Pertama, model Indomaret sebagai level tertinggi dengan estimasi investasi sekitar Rp 500 juta (tidak termasuk bangunan dan lokasi).
Kedua, BUMA Minimart untuk skala menengah dengan investasi sekitar Rp 160 juta.
Ketiga, Warung BUMA sebagai model mikro dengan investasi berkisar Rp 45–60 juta.
Menurut Addin, skema bisnis ini terbuka untuk kader maupun pengurus di tingkat ranting hingga cabang, asalkan lokasi usaha terjangkau dari jaringan distribusi Indogrosir, anak usaha Indomaret yang memasok barang dari gudang regional.
Baca Juga: Buka Akses dan Peluang Baru, KAI Logistik Teken MoU dengan GP Ansor Jatim
“Sepanjang tersedia jaringan Indogrosir di suatu daerah, maka Warung BUMA, Minimart, atau bahkan Indomaret bisa dibuka oleh kader Ansor,” jelasnya.
Kemitraan ini menggabungkan kekuatan tiga pihak: GP Ansor menyediakan jaringan kader dan lokasi usaha; Indomaret sebagai penyedia pasokan barang dan mitra operasional ritel; dan Bank Mandiri sebagai penyedia pembiayaan.
Bank Mandiri turut mendukung lewat skema pembiayaan fleksibel, antara lain bantuan rak senilai Rp 10 juta melalui program CSR serta Kredit Usaha Rakyat (KUR) senilai Rp 25 juta untuk pengadaan barang di Warung BUMA. Barang akan dikirim langsung dari gudang Indogrosir di masing-masing wilayah.
Dalam nomenklatur internal Indogrosir, skema sejenis sebelumnya dikenal sebagai TMI (Toko Mandiri Indogrosir) untuk skala mikro dan OMI (Outlet Mandiri Indogrosir) untuk skala menengah.
Namun, untuk kolaborasi ini, nama disesuaikan menjadi Warung BUMA dan BUMA Minimart sebagai identitas khas gerakan ekonomi kader.
Baca Juga: Fenomena 'Rojali' Marak, Mal Ramai tapi Transaksi Sepi!
Presiden Direktur PT Indomarco Prismatama Sinarman Jonatan menyambut baik kolaborasi ini. Ia mengaku tersentuh oleh visi besar yang diusung GP Ansor.
“Cita-cita Pak Addin membuat saya merinding. Kami sadar, kami hanyalah bagian kecil dari rencana besar itu, dan kami siap mendukung sepenuhnya,” ujarnya.
Ia menegaskan bahwa kerja sama ini bukan sekadar urusan bisnis, melainkan pembangunan manusia seutuhnya.
“Kita sedang membentuk masa depan bersama manusia-manusia yang mapan, jujur, melayani, dan cerdas. Itulah makna dari kerja sama ini,” tutup Sinarman.
Selanjutnya: IHSG Akhirnya Turun Diiringi Net Sell Asing Setelah Reli Naik 11 Hari, Selasa (22/7)
Menarik Dibaca: Dukung UMKM Naik Kelas, Pegadaian Perkuat Ekosistem Usaha Lewat Gaderian
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News